BMKG Jelaskan Dampak Gempa Jepang di Indonesia, Masyarakat Diminta Tetap Tenang

  • Bagikan
Ilustrasi - Gempa yang tercatat oleh seismometer. (ANTARA/Shutterstock/aa)

Hingga Senin sore (1/1) waktu setempat, tsunami telah terjadi di beberapa wilayah pantai di Jepang, yaitu Wajima (Ishikawa), waktu tiba 14.21 WIB dengan ketinggian 1 meter 20 cm, Toyama, waktu tiba 14.35 WIB dengan ketinggian 80 cm.

Kemudian Kashiwazaki (Niigata), waktu tiba tsunami pada 14.36 WIB dengan ketinggian 40 cm, Pelabuhan Kanazawa (Ishikawa), waktu tiba 14.04 WIB dengan ketinggian 40 cm, Pulau Tobishima (Yamagata), waktu tiba 15.07 WIB dengan ketinggian 20 cm, dan Pulau Sado Washizaki (Niigata), waktu tiba 15.09 WIB dengan ketinggian 20 cm.

Maka dari itu, Daryono meminta masyarakat Indonesia tetap tenang dan tidak terbujuk isu potensi tsunami akibat gempa Jepang dari sumber-sumber yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Sementara itu, sistem lapor diri KBRI Tokyo mencatat terdapat 3.791 WNI yang menetap di tiga prefektur terdampak gempa, yaitu Ishikawa sebanyak 1.315 orang, 1.344 WNI di Toyama, dan Niigata sebanyak 1.132 orang.

KBRI Tokyo dan KJRI Osaka juga berkoordinasi dengan pihak otoritas setempat hingga simpul masyarakat untuk memastikan kondisi terkini WNI yang terdampak gempa Jepang itu.

“KBRI Tokyo dan KJRI Osaka mengimbau WNI untuk melakukan evakuasi mandiri terlebih dahulu,” tulis keterangan tersebut.

WNI yang terkena dampak gempa Jepang dapat menghubungi kontak darurat melalui nomor telepon +818035068612 (KBRI Tokyo) dan +818031131003 (KJRI Osaka).(antara)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan