Elektabilitas PDIP Disalip Gerindra, PDIP: Itu Hal Biasa

  • Bagikan
Ketua PDIP Sulsel, Andi Ridwan Wittiri

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Elektabilitas parpol pengusung jelang Pilpres 2024 kian dinamis. Naik turun elektoral masih terus terjadi seiring berjalannya tahapan.

Yang terbaru, partai penguasa PDIP yang mengusung Paslon nomor urut tiga Ganjar-Mahfud disalip Gerindra yang mengusung Paslon nomor urut dua, Prabowo-Gibran.

Berdasarkan survei Littbang Kompas, lektabilitas PDIP berada di angka 18,3 persen, sementara Gerindra 21,9 persen. Padahal elektabilitas PDIP naik berada di angka 24,4 persen per Agustus 2023 lalu.

Menanggapi hal itu, ketua DPD PDIP Sulsel, Andi Ridwan Wittiri mengatakan salip menyalip elektabilitas partai merupakan hal wajar. Sehingga tidak ada yang perlu dipermasalahkan.

"Salip menyalip biasa, kalau PDIP itu naik turun biasa, kita terbiasa itu,"kata ARW, Selasa (2/1/2024).

Menurutnya, partai berlogo banteng itu sudah terbiasa dengan pasang surut elektabilitas sejak tahun 1973. PDIP kata ARW adalah petarung, sudah terbiasa menghadapi hal serupa.

"Pengalaman PDIP sudah dari tahun 1973 sampai sekarang kadang stabil kadang naik turun,"tegasnya.

Yang terpenting kata ARW adalah penyelenggara pemilu netral sehingga masyarakat tidak lagi khawatir terkait adanya kecurangan.

"Intinya kita kerja saja, yang penting kan aparat penyelenggara ini netral, kalau netral ya kita enak juga, tidak ada beban, (dan kekhawatiran),"ujarnya.

"Dan itu wajib, netral itu kewajiban bagi penyelenggara pemilu, karena kan buat apa penyelenggara pemilu, penegak hukum atau TNI-Polri selalu mengampanyekan netralitas kalau tidak dilaksanakan, tidak satu kata dengan satu perbuatan, itu akan menjadi preseden buruk itu,"tegas ARW.

(Ikbal/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan