FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pakar pendidikan, Susanto, menekankan pentingnya untuk menghindari kecenderungan memanjakan anak dalam pendekatannya membesarkan mereka agar dapat mencapai kesuksesan di masa depan.
Menurutnya, perilaku anak yang dimanjakan cenderung menunjukkan sifat egois, kurang kematangan, tantrum jika keinginannya tidak terpenuhi, ketidakmampuan mengatasi keinginan, serta kecenderungan memanipulasi untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
Menurut Susanto, 'sindrom anak manja' seringkali disebabkan oleh kegagalan orang tua dalam mendorong anak untuk berperilaku sesuai dengan usianya.
Anak yang dimanja dapat menghadapi risiko bahaya terhadap masa depannya karena mengalami hambatan dalam mencapai kematangan dan cenderung bergantung pada orang lain. Hal ini, menurutnya, merupakan pantangan bagi individu yang ingin sukses.
Selain itu, Susanto juga menyarankan agar orang tua menghindari kesalahan lain, seperti tidak mengajarkan kemandirian pada anak sesuai dengan usianya.
Menurutnya, setiap anak memiliki fase perkembangan sesuai dengan tahapan usianya, dan hal-hal sederhana seperti belajar menyiapkan baju sekolah, membawa buku sesuai jadwal, mengerjakan tugas sekolah, dan membuang sampah pada tempatnya, dapat diterapkan sejak dini.
"Ini adalah hal-hal sederhana, namun merupakan hal prinsip yang perlu diajarkan pada anak sesuai tahapan-nya. Karena kemandirian merupakan modal berharga menghantarkan anak memiliki pribadi tangguh, memiliki jiwa perintis dan pengembang dalam kehidupannya," kata pendiri Sekolah Berbasis Karakter, Genius Islamic School Kota Depok.