Kronologi Penemuan Cadangan Migas Jumbo di Aceh dan Kaltim, SKK Migas Sampai Sebut Sejarah Baru

  • Bagikan
Ilustrasi (Dok.JawaPos)

Selama ini, fasilitas LNG Arun telah digunakan oleh PT Perta Arun Gas sebagai terminal untuk menerima pasokan gas untuk dialirkan ke PLTGU Belawan, industri pupuk, jaringan gas kota serta pasokan gas untuk kawasan Industri Sei Mangkei di Sumatera Utara.

Terminal LNG Arun telah menjadi salah satu penggerak utama roda perekonomian Aceh dan kawasan Sumatera Utara.

Menurut Rosa adanya penemuan besar sumber gas di blok South Andaman akan menambah potensi pasokan gas bagi hilirisasi gas bumi di kawasan Sumatera dan sekitarnya.

Dengan jumlah populasi yang terus meningkat dan industrialisasi yang terus berjalan di kawasan ini, ketersediaan pasokan gas bumi yang didukung dengan infrastruktur gas yang matang dari PGN akan memberikan nilai tambah yang besar bagi perekonomian.

“Gas bumi sebagai energi baik yang juga menjadi energi transisi menuju era nett zero emission akan selalu penting bagi perkembangan dan kemajuan Indonesia ke depan. PGN akan terus mengambil porsi terbesar dalam mendorong hilirisasi gas bumi dan menjadikan aset strategis ini dapat berkontribusi lebih besar bagi kesejahteraan masyarakat,” kata Rosa.

Di wilayah Sumatera, PGN baru menandatangani Perjanjian Jual-Beli Gas (PJBG) dengan Medco E&P Grissik Ltd. (MEPG) yang bersumber dari Blok Corridor, Sumatra Selatan. Kontrak berjangka waktu 5 tahun atau sampai 2028 ini merupakan perpanjangan dari perjanjian sebelumnya yang telah berlangsung selama 20 tahun dan berakhir pada 30 September 2023.(jpnn)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan
Exit mobile version