Tegas dan Bijak, Cak Imin Ingatkan Pentingnya Pilih Pemimpin yang Layak

  • Bagikan
Bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar atau Cak Imin

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, menyampaikan pernyataannya terkait pemilihan pemimpin. 

Hal itu dikatakan Cak Imin melalui unggahan di aplikasi X @cakiminNOW. 

"Orang yang memiliki kesempatan memilih pemimpin namun salah pilih meskipun dia tahu ada sosok yang lebih layak, maka dia telah mengkhianati Allah dan Rasulnya," kata Cak Imin (1/1/2024). 

Dijelaskan Cak Imin, mengenai pemilihan pemimpin telah ditekankan Rasulullah SAW dalam hadistnya. 

"Barang siapa memiliki kesempatan untuk memilih wakil atau pemimpin untuk menangani urusan umat, dan ia ternyata salah dalam memilih pemimpin, padahal ia tahu ada orang yang lebih baik (lebih unggul, lebih cakap, lebih berkarakter, lebih berintegritas, lebih adil dan lebih berpengalaman), dan dia beriman kepada Allah dan hari akhir, jika hal ini terjadi, maka ia telah mengkhianati Allah, Rasul Allah dan mengkhianati perjuangan kaum Muslimin," tulis Cak Imin dalam unggahannya. 

Seperti diketahui, Cak Imin merupakan sosok wakil yang dipilih Anies Baswedan sebagai partner dalam kontestasi Pilpres 2024. 

Selain sebagai Cawapres Anies Baswedan, Cak Imin saat ini juga merupakan bagian dari Pemerintahan Presiden Jokowi. 

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menjabat Wakil Ketua DPR RI Bidang Kesejahteraan Rakyat. 

Cak Imin, merupakan sosok politikus yang lahir di Jombang pada 24 September 1966. Dia adalah anak dari pasangan Muhammad Iskandar dan Muhassonah, yang memiliki peran signifikan dalam dunia pendidikan dan kepemimpinan pondok pesantren Manbaul Ma'arif, Jombang, Jawa Timur.

Cak Imin merupakan lulusan sarjana di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Gadjah Mada (UGM) hingga lulus pada 1991. 

Semasa mahasiswa, Cak Imin aktif dalam gerakan mahasiswa melawan otoritarianisme dan sentralisasi, terutama melalui keanggotaannya di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Pendidikan lanjutan diambilnya di bidang komunikasi dengan meraih gelar magister di Universitas Indonesia pada 1998. Penghargaan doktor kehormatan dari Universitas Airlangga disematkan kepadanya pada 2018.

Di ranah politik, Cak Imin terlibat dalam pendirian Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bersama para sesepuh Nahdlatul Ulama (NU). Beliau menjabat sebagai Sekretaris Jenderal DPP PKB periode 1992-2002. 

Karir politiknya semakin menanjak ketika terpilih sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 1999-2004, di mana saat itu beliau menjadi pimpinan termuda di DPR pada usia 33 tahun.

Selain itu, Cak Imin meraih posisi Ketua Umum PKB periode 2005-2010 dan kembali terpilih sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2004-2009. 

Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Cak Imin menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) dari 2009 hingga 2014. 

Selama menjabat, Cak Imin memperjuangkan hak-hak pekerja dan memperhatikan nasib Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.

Setelah menyelesaikan masa jabatan sebagai menteri, Cak Imin kembali memimpin PKB sebagai Ketua Umum periode 2014-2019 dan 2019-2024. Sebagai figur yang konsisten, dia tetap terlibat aktif dalam pembangunan bangsa.

Pada Pemilu 2024, Cak Imin mencuat sebagai Calon Wakil Presiden mendampingi Anies Baswedan. Pasangan ini diusung oleh sejumlah partai, termasuk Partai Nasional Demokrat (Nasdem), PKB, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Ummat. 

(Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan