Suami Istri, Hidayah, dan Tidak Ada Tempat bagi Masa Lalu

  • Bagikan
Ilustrasi (istockphoto.com)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- “Ada seseorang yang ia sungguh telah beramal dengan amalan penghuni surga dalam waktu yang lama, kemudian ia menutup hidupnya dengan amalan penghuni neraka. Dan ada seseorang yang ia sungguh telah beramal dengan amalan penghuni neraka dalam waktu yang lama, lalu ia menutup hidupnya dengan amalan penghuni surga," Rasulullah bersabda dalam haditsnya.

Berangkat dari hadist tersebut, sebuah pelajaran berharga bisa dipetik oleh setiap umat Islam.

Khususnya ketika hendak memberikan penilaian terhadap orang lain agar tetap berhati-hati.

Sebab, takdir setiap orang tidak ada yang bisa menebak. Seperti pada hadis Rasulullah SAW, ada orang di awal masa hidupnya mengerjakan amalan ahli neraka, tapi di akhir hayatnya mengerjakan amalan ahli surga.

Dai kondang kelahiran Makassar, Prof. Dr. Khalid Zeed Abdullah Basalamah dalam ceramahnya mengatakan, Islam tidak pernah mau mengetahui masa lalu seseorang.

KHB, akronim namanya menarik sebuah contoh pada kisah Khalifah Umar bin Khattab yang sebelumnya merupakan musuh dari Rasulullah SAW.

"Luar biasanya Islam, tidak pernah mau tahu masa lalunya Umar bin Khattab," ujar Ustaz Khalid Basalamah dikutip dari unggahan akun Instagram @sahabatkhb (3/1/2024).

"Apa antum tahu kalau dulu Umar setiap hari mabuk? Banyak orang Islam tidak tahu," sambung KHB.

Pada sebuah riwayat, kata KHB, Umar mengaku setiap hari dirinya tidak pernah tanpa minuman keras alias khamar.

"Umar bin Khattab mengatakan, setiap hari aku membawa khamar dan mabuk di Makkah. Tapi banyak orang tidak tahu karena bukan itu yang didukil," ucapnya.

Dijelaskan KHB, yang didukil dalam sejarah adalah masa ketika Umar bin Khattab memeluk Islam dan berdiri paling di depan dalam mengibarkan bendera Islam.

"Yang didukil adalah masa setelah dia masuk Islam. Karena Islam memang begitu, kita tidak perlu melihat masa lalu orang," tukasnya.

Tambahnya, dalam sebuah majelis, jemaah akan bertemu dengan beragam latar belakang.

"Di majelis seperti ini, mungkin antum ketemu sama seorang teman, mungkin dulu waktu SMP-SMA nakal bangat, pergaulannya bebas, tiba-tiba sekarang sudah duduk," tandasnya.

Ditekankan KHB, sesama umat Islam secara khusus, tidak dibenarkan untuk menyinggung latar belakang seseorang yang telah berubah.

"Jangan antum bilang, ahli neraka sadar. Jangan begitu. Karena hidayah sudah datang, alhamdulilah. MasyaAllah kita sudah sama-sama yah ikut ta'lim," imbuhnya.

KHB menekankan agar jemaah yang berada di posisi tersebut justru saling mengajak untuk istiqamah menuntut ilmu agama.

"Mudah-mudahan kita istiqamah, harusnya begitu. Karena Islam memang tidak perlu mengetahui masa lalu orang," katanya.

Begitu pun dalam rumah tangga, dijelaskan KHB, suami istri tidak dibenarkan untuk bertanya mengenai masa lalu di antara keduanya.

"Dalam rumah tangga, suami istri tidak perlu saling nanya, dulu kamu masa lalumu buruk gak sih? Pernah zina gak sih? Mabuk-mabukan gak sih?," bebernya.

Yang terpenting, kata KHB, saat ini kedua insan tersebut sudah berada dalam satu ikatan. Berjalan bersama-sama mengejar keberkahan yang dijanjikan Allah SWT.

"Sekarang sudah menikah sama dia, kan kita tahu dia sudah hijab syar'i, sudah coba hadir di majelis ilmu, ikhwanya juga selalu azan di masjid, sudah. Sekarang ke depan, tidak perlu tahu masa lalu. Begitu Islam," kuncinya. (Muhsin/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan