Wilianto dan seluruh anggota PSMTI berkomitmen untuk mengatasi tantangan, memperkuat solidaritas, dan membawa WNI suku Tionghoa menuju masa depan yang lebih cerah di tahun 2024 Naga Kayu.
Bertepatan dengan tahun politik, PSMTI menyadari kebutuhan akan sosok pemimpin yang bisa mempersatukan bangsa.
"Kita membutuhan pemimpin yang kuat untuk mempersatukan bangsa menuju Indonesia Emas tahun 2045. Pemimpin yang mampu menyatukan berbagai lapisan masyarakat menjadi kunci utama dalam merajut keberagaman dan keharmonisan Indonesia," kata Wilianto.
PSMTI mengamati bahwa pemimpin pemersatu perlu memiliki visi inklusif, memahami dan menghargai keragaman budaya serta mengedepankan semangat kebangsaan.
Bagi PSMTI meyakini bahwa pemimpin yang mempersatukan bangsa akan membangun fondasi yang kuat untuk mencapai tujuan bersama.
Keberhasilan Indonesia pada Tahun Emas 2045 tidak hanya bergantung pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada kohesi sosial dan solidaritas nasional.
Selain itu, PSMTI menekankan pentingnya pemimpin yang memiliki kepemimpinan moral dan etika yang tinggi.
"Dengan keyakinan ini, PSMTI di seluruh tingkatan berharap adanya sosok pemimpin pemersatu yang dapat membawa Indonesia melangkah maju sebagai bangsa yang bermartabat, adil, dan sejahtera menuju 100 tahun Indonesia tahun emas 2045," ujarnya. (rls)