Selain Bahan Baku Pupuk, Pakar Energi Sebut Penemuan Dua Titik Cadangan Gas Jumbo Bisa untuk Otomotif

  • Bagikan
Minyak dan gas


FAJAR.CO.ID
,MAKASSAR — Penemuan dua titik cadangan gas jumbo di Indonesia dinilai jadi angin segar bagi industri Minyak dan Gas (Migas). Pakar energi berharap temuam itu bisa dimaksimalkan.

Hal itu diungkapkan Pakar Energi Universitas Hasanuddin, Musri. Ia menyebut selama ini gas di Indonesia hanya dimanfaatkan untuk bahan baku pupuk. 

“Selama ini gas alam yang ada lebih ke bahan baku pupuk,” ungkapnya kepada fajar.co.id melalui WhatsApp, Kamis (4/1/2024).

Padahal, menurutnya energi gas bisa dioptimalkan untuk hal lain. Salah satunya untuk industri otomotif. Namun itu memerlukan pihak lain.

“Pemanfaatan lain seperti transportasi memerlukan kerjasama dengan industri otomotif,” terangnya.

Namun hal utama yang mesti dipersiapkan, menurutnya adalah infrastruktur. Itu penting jika ingin menggaet investor. 

“Jika pasar dan infrastuktur memungkinkan, saya pikir akan ditindak-lanjuti,” jelasnya.

“Sebab gas berbeda minyak, yakni pasarnya harus ada dahulu baru bisa dilakukan eksploitasi. Tentu hasil apraisalnya akan menentukan langkah lebih lanjut,” tandasnya.

Diketahui, penemuan cadangan gas tersebut dengan porsi jumbo. Perusahaan migas Italia, ENI, pada Oktober 2023 menemukan cadangan gas dengan kandungan kondensat diperkirakan mencapai 400 Mbbls.

Dilansir dari website resmi ENI, penemuan gas itu berasal dari sumur eksplorasi Geng North-1 yang dibor di PSC Ganal Utara. Jaraknya 85 km dari Kalimantan Timur, Indonesia.

Selain di Kalimantan Timur, ada pula ditemukan di Aceh. Pada penghujung tahun 2023 oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Mubadala Energy, perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan