FAJAR.CO.CO.ID, JAKARTA -- Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 2 Prabowo Subianto memiliki komitmen untuk meneruskan tradisi politik luar negeri bebas aktif yang dijalankan oleh Indonesia. Hal tersebut dikarenakan Indonesia dapat membangun hubungan baik dengan semua negara untuk menciptakan perdamaian dunia.
Hal tersebut tercermin dari Salah satu program dari 17 Program Prioritas pasangan Prabowo-Gibran yang berkomitmen untuk menempatkan kemakmuran dan kehidupan yang damai di Indonesia sebagai tujuan dalam menjalin setiap hubungan dengan dunia Internasional.
"Negara yang kuat mampu melakukan dan menciptakan apapun yang dicita-citakan dan akan disegani dalam hubungan antarbangsa yang bermartabat," bunyi poin 9 dalam 17 Program Prioritas dikutip pada Kamis (4/1/2024).
Dalam sebuah acara yang diadakan oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) beberapa waktu yang lalu, Prabowo mengungkapkan pendekatan politik luar negeri Bebas Aktif dengan menyebutnya sebagai 'kebijakan tetangga yang baik' (good neighbor policy).
Menurutnya, warisan kebijakan Bebas Aktif Indonesia sangat jelas menekankan kemerdekaan dan kedaulatan, sehingga layak untuk dipertahankan di masa depan dengan menjaga status sebagai negara nonblok.
"Prinsip dalam kebijakan luar negeri saya adalah bahwa memiliki seribu teman itu tak pernah cukup, dan memiliki satu musuh itu terlalu banyak. Kami ingin menerapkan politik tetangga baik, good neighbor policy, karena kami menginginkan lingkungan yang damai dan saling menguntungkan," ujar Prabowo dalam acara Pidato Politik Calon Presiden Republik Indonesia: Arah dan Strategi Politik Luar Negeri yang diadakan oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) di Jakarta pada Senin (13/11/2023).