Dirut RSUD Bukan Tenaga Medis, Danny Pomanto: Tak Ada Lagi Dokter Eselon II

  • Bagikan
Wali Kota Makassar Danny Pomanto saat diwawancarai di Balai Kota Makassar. (Foto: Arya/Fajar)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Keputusan Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto sempat menuai kontroversi. Sebab ia melantik pejabat eselon II bukan berlatar tenaga medis, sebagai Dirut RSUD Kota Makassar.

Diketahui, pria yang akrab disapa Danny itu memberikan jabatan Dirut RSUD Kota Makassar kepada Rusmayani Majid, yang merupakan lulusan arsitektur dan planologi. Kalangan tenaga medis menilai posisi itu tidak tepat jika diemban oleh pejabat berlatar nonmedis.

Hal ini juga dianggap menyalahi UU Nomor 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan. Pada Pasal 186 ayat (1) menjelaskan, struktur organisasi RS paling sedikit terdiri atas unsur pimpinan, unsur pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur penunjang medis dan nonmedis, unsur pelaksana administratif, dan unsur operasional.

Sementara pada ayat (2) dijelaskan, unsur pimpinan RS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dijabat oleh tenaga medis, tenaga kesehatan, atau tenaga profesional, yang memiliki kompetensi manajemen RS.

Selain UU di atas, keputusan Danny juga dinilai melanggar Pasal 10 ayat (1) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 971/Menkes/Per/XI/2009, tentang Standar Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan. Direktur RS harus seorang tenaga medis yang mempunyai kemampuan dan keahlian di bidang perumahsakitan.

Menanggapi hal ini, Danny mengaku tidak punya pilihan lain. Ia juga sadar, ada UU Kesehatan dan Permenkes yang mengatur tentang disiplin itu.

"Memang kan ada aturannya di UU dan Permenkes. Tetapi saya tidak punya pilihan lain, karena tidak ada dokter saya yang eselon II," ujar ayah tiga anak itu kepada FAJAR, Selasa, 9 Januari.

Meski demikian, penunjukan ini juga sudah mendapat persetujuan dari KASN. Itu sebabnya, Danny berani untuk melakukan pergantian.

"Saya dapat persetujuan KASN. Tidak mungkinlah kita ini mau sembarangan. Jadi aman itu," tegasnya.

Kemudian, jabatan Rusmayani sebagai Dirut RSUD Makassar juga hanya sementara. Sebab, Danny mengaku akan kembali membuka lelang beberapa waktu mendatang.

"Nanti saya akan minta izin lagi ke KASN untuk membuka lelang lagi. Kan nanti ada lelang, jadi diupayakan dibuka lagi. Seandainya kemarin saya punya pilihan dua dokter eselon II, pasti tidak ada langkah begini. Tapi memang kondisinya saya tidak punya pilihan," terang suami Indira Jusuf ini.

Terpisah, Rusmayani mengaku, tugas ini merupakan tantangan baru baginya. Sebab, ini kali pertama dia menangani tugas yang cenderung jauh dari latar belakang keahliannya.

"Saya kan lulusan arsitektur, S2 Planologi, sehingga ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya. Mungkin ada pertimbangan lain yang diambil, kenapa saya ditempatkan di sini," urai mantan Kadis Pariwisata Makassar ini.

Dia juga mengaku, dalam proses menjalankan tanggung jawab, akan masif berkomunikasi dengan jajarannya. Khususnya dalam hal-hal teknis seputar medis.

"Dalam bekerja sehari-hari kan ada bawahan saya. Ada dokter, tenaga medis, dan sebagainya. Yang penting komunikasinya saja, karena ini memang tantangan bagi saya," tutupnya.(*/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan