FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Sulsel menjadi salah satu lumbung pangan nasional. Sayangnya, jatah pupuk subsidi untuk petani mengalami penurunan.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Sulsel, Imran Jausi mengatakan, tahun ini jatah subsidi pupuk Sulsel turun dari tahun sebelumnya.
"Kalau dibandingkan dengan tahun kemarin, terjadi penurunan jumlah kuota yang cukup signifikan," kata Imran, Selasa, 9 Januari .
Padahal, secara masif Pemprov tahun ini merencanakan pengembangan komoditas pertanian. Mulai dari tanaman pangan, perkebunan, hingga tanaman hortikultura. Menurunnya kuota pupuk subsidi akan menimbulkan ketimpangan antara petani yang membutuhkan dengan ketersediaan terbatas.
"Tapi direncanakan akan ada tambahan kuota untuk musim tanam April-September," akunya.
Diketahui, alokasi pupuk bersubsidi Sulsel tahun 2024 sebesar 417.637 ton. Berdasarkan jenis pupuknya, jenis Urea mendapat jatah 238.398 ton, jenis NPK 173.165 ton, dan NPK formula khusus 6.074 ton.
Angka ini jauh di bawah jatah tahun 2023 lalu yakni sekira 420 ribu ton untuk Pupuk urea, dan 243 ribu ton Pupuk Phonska (NPK).
Pelaksanaan Tugas (Plt) Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sulsel, Andi Iwan Darmawan Aras menuturkan bahwa terkait dengan maslah pupuk ini harus menjadi perhatian khusus. Hal itu agar bagaimana sektor pertanian Sulsel bisa terus bergeliat.
"Jadi memang stok ketersediaan pupuk bersubsidi ini menjadi hal yang perlu diatensi sebab ini menjadi kebutuhan utama dari para petani kita di Sulsel," ujarnya.