FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, ingin membangun Sulawesi Selatan dengan metode yang baru.
Bahtiar ingin menjadikan Sulsel sebagai role model dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Indonesia.
“Sayangnya sampai hari ini di Indonesia, belum ada satupun daerah yang bisa jadi role model, bagaimana tata kelola BUMD yang sehat dengan memiliki aset yang begitu besar, yang bisa dijadikan rujukan secara nasional,” kata Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri ini usai menghadiri Forum Diskusi Antar Pemerintah Daerah, Pengusaha dan BUMD se-Sulsel, Rabu (10/1/2024).
Olehnya itu, dia telah menunjuk Menteri BUMN Pertama Indonesia, Tanri Abeng menjadi Komisaris Utama PT. Sulsel Citra Indonesia (Perseroda Sulsel).
“Kita memiliki aset, orang yang membentuk BUMN di Indonesia dan menteri BUMN pertama. Aset itu adalah tokoh masyarakat Sulsel namanya Dr. H Andi Tanri Abeng. Beliau sudah berkenan dan kita dapuk beliau untuk memimpin BUMN BUMD Sulsel. BUMD kita namanya SCI atau Perseroda,” jelasnya.
“Ini akan menjadi semacam holding atau kita akan merestrukturisasi istilahnya, kita gabungkan supaya BUMD kita kuat,” lanjutnya.
Orang nomor satu Sulsel ini menegaskan, bahwa manajemen BUMD akan diperbaiki, harus kualifikasi internasional.
“Tentu kita akan perbaiki juga Manajemennya. Tidak bisa lagi manajemen ala kadarnya. Jadi harus kualifikasi internasional. Karena BUMD Sulsel ini akan berbisnis secara nasional. Berbisnis dengan perusahaan-perusahaan internasional. Jadi harus memiliki kemampuan lebih. Ini segera kita lakukan langkah,” jelas Mantan Pjs Gubernur Kepri ini
Bahtiar memberikan otoritas kepada Tanri Abeng sebagai Komisaris Utama SCI dan menjadi pemimpin seluruh BUMD yang ada di Sulsel.
Selanjutnya, seluruh aset-aset di Sulsel yang potensial akan dikonsolidasikan untuk dikelola oleh BUMD. Hal ini dilakukan agar BUMD bisa menjadi sumber pemasukan juga bagi pemerintah Sulsel.
Ketika ini berhasil, BUMD kata Bahtiar menjadi sumber pendapatan yang cukup untuk membangun infrastruktur, pendidikan, kesehatan yang menjadi keluhan selama ini.
Metode ini dianggap berbeda jika dibandingkan dengan sebelumnya yang bergantung pada Bapenda atau Dispenda.
“Karena kita tak punya duit. Maka di pusat ada menteri keuangan, di daerah ada namanya Dispenda. Menghasilkan uang dengan metode Dispenda itu sudah kuno. Metode baru itu harus menggunakan tangan swastanisasi kekayaan daerah yang mengelolanya namanya BUMD. Pemimpinnya hari ini kita tunjuk Puang Tanri Abeng,” ujarnya.
Langkah Kepala Pusat Penerangan Sekretariat Jenderal Kementerian Dalam Negeri ini, menjadi bagian dari industri emas 2045.
“Inilah cara kita bagaimana pertumbuhan bisa kita naikkan dua kali lipat. Hari ini 4,07 persen. Harus dua kali lipat karena Sulsel kemiskinannya 8,87 persen. Itu harus punya uang besar. Uang besar itu hanya bisa dihasilkan kalau ada BUMN, BUMD. Inilah era baru Sulsel,” ungkap Bahtiar.
Untuk itu, dia juga mensosialisasikan ekonomi biru di Sulsel yang mandiri, maju berkelanjutan supaya itu menjadi bagian dari Sulsel emas 2024.
“Jika ini tidak kita lakukan, jangankan emas, perunggu pun tidak kita dapat. Maka kalau mau emas, ikutlah ke gerbong ini. Namanya gerbong ekonomi biru Sulsel yang dipimpin BUMD nya pak Tanri Abeng,” tandas dia. (selfi/fajar)