FAJAR.CO.ID, MILAN—AC Milan menyerah dan tersingkir di kandang sendiri saat menjamu Atalanta di babak delapan besar Coppa Italia.
Rossoneri sempat memimpin melalui kombinasi Rafael Leao dan Theo Hernandez, namun Teun Koopmeiners menyamakan kedudukan semenit kemudian dan kemudian mengonversi penalti kontroversial untuk memastikan tim tamu menang 2-1.
Pelatih Milan, Stefano Pioli menegaskan, penalti itu harusnya tidak pernah ada. Tayangan ulang menunjukkan bahwa Alex Jimenez menguasai bola sebelum Aleksei Miranchuk terjatuh. Meski demikian, ia mengakui Milan harusnya bisa bereaksi lebih baik.
“Saya pikir kami memainkan babak pertama dengan sangat baik, pantas memimpin, dan kemudian tampil sangat naif. Kami seharusnya bertahan lebih baik saat menyamakan kedudukan, namun kenyataannya permainan berubah dengan adanya penalti,” kata Pioli kepada Mediaset.
“Setelah itu, kami kehilangan akal, kehilangan bentuk dan kendali permainan. Kami kesulitan untuk mendapatkan kembali keseimbangan dan kontrol yang kami miliki di babak pertama,” lanjutnya.
Kebingungan juga terjadi di babak pertama ketika Tijjani Reijnders tampak mendorong Marten de Roon ke Matteo Gabbia di kotak penalti, namun VAR juga tidak melakukan intervensi di sana. Insiden ini mmebuat Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini diusir karena protes kerasnya.
“Sejujurnya sulit, banyak perdebatan tentang VAR, tapi itu bukan penalti karena pemain kami yang menguasai bola lebih dulu, karena pemain Atalanta itu terjatuh bahkan sebelum terjadi kontak. Ini malam yang negatif,” keluhnya.