FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) kembali membeber temuan terkait dugaan transaksi janggal dari elite politik di negeri ini.
Kali ini, PPATK mengungkap transaksi janggal 100 calon legislatif atau caleg yang masuk daftar calon tetap (DCT) Pemilu 2024. PPATK mengaku menemukan transaksi keuangan yang melibatkan 100 caleg hingga nilai puluhan triliun.
Merespons temuan PPATK itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni meminta PPATK mendalami transaksi dimaksud.
Hal itu disampaikan Sahroni merespons pernyataan Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, soal temuan lembaganya tentang transaksi keuangan mencurigakan yang dilakukan oleh caleg yang dianalisis sepanjang 2022-2023.
Ivan sebelumnya mengungkap transaksi mencurigakan itu ditemukan PPATK setelah menerima laporan aliran uang yang patut diduga terkait dengan tindak pidana tertentu.
Menurut Ivan, dari 100 caleg saja ditemukan transaksi mencurigakan sebesar Rp51,4 triliun. Nah, Sahroni meminta PPATK melakukan pendalaman lebih lanjut terkait transaksi mencurigakan yang ditemukan lembaga tersebut.
"Ada baiknya kalau PPATK sekalian lakukan pendalaman terlebih dahulu terkait temuan dana mencurigakan di (rekening) 100 caleg, atau bahkan lebih ini," kata Sahroni melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (11/1).
Politikus NasDem itu juga mempertanyakan aliran uang yang ditemukan PPATK itu masuk kategorinya apa? Apakah tindak pidana atau sumbangan? "Karena itu jelas akan sangat berbeda nantinya. Jadi, agar publik tidak berspekulasi yang macam-macam, mending dicek ulang sekalian. Nanti kalau ada unsur pidananya, baru kita gas," tutur Sahroni.