Sementara Kementerian Pertahanan Inggris, James Heappey mengaku, serangan tersebut dilakukan sebagai bentuk ‘membela diri’ dan tidak ada tindakan lebih lanjut.
“Indikasi awal menunjukkan bahwa kemampuan Houthi untuk mengancam pengiriman barang dagangan telah terpukul,” ucapnya.
Di lain sisi, juru bicara militer Houthi mengatakan, 73 serangan yang dilancarkan Amerika Serikat dan Inggris tersebut sedikitnya telah menewaskan lima pejuang Houthi dan melukai enam lainnya.
Lebih lanjut, pihak Houthi mengatakan serangan yang terjadi tersebut tidak akan terjadi tanpa adanya ‘hukuman atau pembalasan’. Ia juga menyatakan, akan terus menargetkan kapal-kapal yang berlayar menuju Israel.
Diketahui sebelumnya, Houthi telah menyerang kapal-kapal yang bermuara di Laut Merah yang menjadi jalur perdagangan tersibuk di dunia.
Hal tersebut pun ditanggapi langsung oleh Amerika Serikat dan sekutunya dengan mengerahkan pasukan angkatan laut di wilayah tersebut.
Hingga Selasa (9/1/2024), sebanyak 21 drone dan rudal milik Houthi berhasil ditembak jatuh oleh Amerika Serikat dan Inggris. (fajar)