Bukannya Menolong, OTK di Makassar Caplok Dompet Jurnalis yang Pingsan di Jalan

  • Bagikan
Ilustrasi. (int)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Arya, seorang jurnalis Makassar, dicaplok maling saat pingsan di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, pada Kamis (11/1/2024) malam.

Kejadian tersebut membuka kisah tragis ketika pertolongan yang seharusnya datang berubah menjadi aksi pencurian.

Awalnya, Arya mengaku sudah merasa tidak enak badan sebelum meninggalkan salah satu warkop di Jalan Perintis Kemerdekaan.

"Dari Perintis, rencananya saya mau lewat Antang. Lewat jalan yang baru itu. Namun tidak sanggup lagi trruskan bawa motor," Arya memulai ceritanya, Jumat (12/1/2024).

Karena sudah merasa tidak sanggup melanjutkan perjalanan, Arya menepi di bahu jalan disusul temannya dari arah belakang.

"Jadinya saya menepi, dan buka tas. Karena tas itu berat sekali, ada laptop dan lain-lain. Melihat saya berhenti, temanku yang ikutika berhenti juga," lanjutnya.

"Tapi saya langsung terlentang di trotoar. Kemudian datang seorang pengendara menggunakan motor matic," sambung Arya.

Arya bilang, dirinya sempat mendengar dan melihat orang yang mengendarai motor matic itu dengan samar-samar. Karena nyaris sudah tidak sadar lagi.

"Saya hanya lihat dan dengar orang itu samar-samar, karena sudah hampir nda sadar lagi. Orang itu sarankan saya di bopong ke ruko yang tidak jauh dari situ," tukasnya.

Saat dibopong ke ruko, lanjut dia, pengendara motor matic tadi mengamankan tas Arya. Hanya saja, dia mulai memperlihatkan gerak-gerik mencurigakan.

"Pas dibopong, saya sempat bilang tasku. Tapi pengendara itu bilang aman. Anehnya, menurut kesaksiannya temanku, pengendara itu tidak langsung ke arah saya dibopong padahal sudah pegang itu tas. Tapi malah mencari sesuatu disemak-semak," imbuhnya.

Singkatnya, saat Arya di rumah sakit, dirinya baru tersadar saldo ATMnya berkurang.

"Saat buka HP, saya sempatkan buka Mbanking. Di situ saya sadar ATM BNI ku sudah habis saldonya. Di mutasi rekening terlihat ada penarikan di ATM Hotel Grand Puri, BTP," ungkapnya.

Orang tersebut diduga mengetahui PIN dari KTP yang ada dalam dompet.

Teman-teman Arya yang menemani di Rumah Sakit sempat mendatangi lokasi penarikan uang tersebut, hanya saja saat meminta izin untuk mengecek CCTV, tidak diperkenankan oleh satpam.

"Akhirnya teman-temanku ke sana lagi cari orangnya dan minta satpam hotel buka CCTV, tapi satpam itu tidak mengizinkan," tandasnya.

Kejadian ini memberikan catatan serius terkait keamanan di sekitar Jalan Perintis Kemerdekaan, dan menunjukkan bagaimana situasi darurat dapat dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Arya berharap agar kejadian ini menjadi perhatian dan peringatan untuk meningkatkan keamanan di kota Makassar.

Pihak berwajib diharapkan dapat mengidentifikasi dan menangkap pelaku pencurian ini agar keamanan di area tersebut dapat dipulihkan, dan masyarakat merasa aman saat berada di lingkungan tersebut.

Rekan-rekan jurnalis di Makassar mengutuk keras tindakan pencurian yang menimpa salah satu anggotanya.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Tamalanrea Iptu Jeriady saat dihubungi mengatakan pihaknya akan segera melakukan pengecekan CCTV.

"Silakan ke kantor untuk membuat laporan, nanti kita lakukan pengecekan CCTV," singkat Jery, Jumat sore (12/1/2023). (Muhsin/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan