Peserta Inspiring Lecturer Paragon Melihat Lebih Dekat Proses Riset dan Produksi Kosmetik Halal

  • Bagikan
Peserta Inspiring Lecturer Paragon (ILP)mengikuti "Visit Industry Inspiring Lecturer" di Jatake Blok AG, Tangerang, Banten, Jumat, (12/1/2024). (EDY ARSYAD/FNN)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan dosen dari berbagai penjuru Indonesia yang terpilih mengikuti Inspiring Lecturer Paragon (ILP) diajak mengikuti "Visit Industry Inspiring Lecturer" untuk melihat lebih dekat kecanggihan dunia industri yang dimiliki Paragon Corp di pabrik Paragon di Jatake Blok AG, Tangerang, Banten, Jumat, (12/1/2024).

Puluhan dosen tersebut menyaksikan langsung proses pengembangan produk, dari konsep awal hingga ke tahap produksi. Selain itu, mereka diberikan pemahaman mendalam tentang hubungan erat antara dunia pendidikan dan industri.

CEO Parama Global Inspira, Yauche Lizar, kepada peserta Inspiring Lecturer Paragon mengungkapkan, Paragon Corp muncul sebagai perusahan kosmetik yang tidak hanya bertahan, tetapi juga terus tumbuh dan berkembang.

Rahasia kesuksesannya,tidak hanya terletak pada produk unggulan atau strategi pemasaran canggih, tetapi juga pada keputusan strategis untuk mengendalikan berbagai aspek operasional secara internal.

"Yang membuat tumbuhnya stabil dan terus berekspansi salah satu kuncinya dilakukan sendiri baik itu operasinya, gudang material, distribusi, operasi commerce, dilakukan juga sendiri," beber Yauche Lizar.

Menurut dia, integrasi antara dunia pendidikan dan industri di Paragon Corp, membentuk masa depan pendidikan di Indonesia. "Sistem pendidikan di Indonesia mampu melakukan ini," jelasnya.

Sementara itu, Site Director Paragon Corp Soni Hidajat menjelaskan, Paragon Corp sebagai produsen kosmetik terbesar di Indonesia, telah memproduksi produk kosmetik yang berkualitas tinggi dan tersertifikasi halal.

Perjalanan Paragon Corp dimulai dengan mengusung filosofi dasar bahwa prinsip halal adalah inti dari segalanya. Seluruh aspek yang terkait dengan produk di Paragon didasarkan pada konsep halal.

Menurutnya, halal bukan sekadar produk, divisi, atau departemen, melainkan sebuah prinsip fundamental yang melekat pada seluruh bagian perusahaan.

"Mulai dari sourcing-nya, sourcing dari raw material yang kita cari itu harus yang berlabel halal, lalu supplier-nya juga harus mengeluarkan label halal. Kemudian kita proses di sini, dan di sini pun semua proses mesin, treatment, itu juga berlabel halal semua," beber dia. (eds)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan