FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Lini tengah PSM harus dibenahi. Butuh sosok gelandang kreatif untuk memaksimalkan permainan sepak bola efektif yang terlihat diterapkan pelatih sepanjang musim ini.
Bagaimana tidak, setelah ditinggal Wiljan Pluim yang gabung ke Borneo FC, tidak ada lagi sosok dirjen lapangan tengah dengan perannya yang sangat krusial. Sekalipun PSM punya cukup materi pemain untuk posisi gelandang.
Sayangnya, mereka yang ada di posisi itu dinilai belum mampu menjadi sosok gelandang kreatif yang terlihat sangat dibutuhkan PSM dalam beberapa pertandingan terakhir.
M Arfan misalnya, pemain satu ini lebih ke gaya bermain bertahan. Sama seperti Ananda Raehan maupun Akbar Tanjung yang sering dimainkan pelatih Bernardo Tavares.
Begitu pun dengan Kenzo Nambu yang dinilai bukan sosok gelandang box to box, melainkan penggedor yang banyak membantu lini depan menghasilkan gol. Tidak heran, jika pemain asal Jepang ini berhasil menjadi top skor PSM dengan torehan sembilan gol.
Pengamat Sepak Bola, Hanafing sepakat jika lini tengah PSM memang bermasalah usai ditinggal Wiljan Pluim. Sampai saat ini, kata dia, tidak ada sosok gelandang kreatif yang bisa diandalkan.
Bahkan saat Bernardo Tavares merekrut satu pengganti pemain asing yaitu Ze Paulo untuk mengisi kekosongan posisi Pluim. Kontribusi yang bisa diberikan dalam pertandingan nyatanya masih jauh dari harapan.
Malahan, pemain anyar dari Brazil itu justru bermain dengan gaya bertahan. Alhasil, kreativitas di tengah lapangan sulit diciptakan. Pengusaan bola di lapangan tengah menjadi sangat minim akibat bola terlalu cepat dialirkan dari belakang ke depan, dan sebaliknya.