Mencari Teman Setelah Kehilangan Teman Bus

  • Bagikan
Teman Bus.

“Seharian ini tidak ada bus yang lewat,” ucap sang pria paruh baya.

Di situ Rini menyadari. Rencananya naik bus menuju Mall Panakkukang bersama anak-anaknya gagal total. Teman Bus Trans Maminasata yang dinantinya tak akan pernah tiba.

“Jadi kami putuskan kembali ke rumah,” imbuh Rini.

Selain Rini, pengalaman pahit menanti Teman Bus Trans Mamminasata koridor 4 juga dirasakan Ardiansyah. Pria yang bekerja di toko swalayan, Mall Panakkukang.

Setiap pagi, selama dua tahun terakhir, ia menumpangi Trans Mamminasata menuju tempat kerjanya.

Pukul 07.00 dia sudah di Halte.

Naik dari Halte BPK, menuju Jalan Hertasning, Makassar. Lalu melintas ke Jalan Adyaksa, dan turun di Halte Panakkukang Square. Dari sana Ardi berjalan kaki ke Mall Panakkukang.

Jarak Halte BPK ke Panakkukang Square 8,2 kilometer. Untuk sekali perjalanan, Ardi membayar Rp.4600 —tarif satu penumpang untuk segala rute—. Totalnya hanya Rp9.200 untuk pulang pergi.

Berangkat jam 07.00 pulang pukul 17.00. Kebiasaan itu berulang dilakukan Ardi sejak awal 2021 menggunakan Teman Bus Trans Maminasata.

Ia mengaku senang dengan rutinitas itu. Dengan naik bus, ia tak perlu berpanas-panasan atau kehujanan.

Bisa ngobrol dan cari teman dari penumpang lain, atau bahkan selonjoran dan tidur karena kecapean saat pulang kerja.

Namun di suatu pagi, Jumat, 29 Desember 2023, kebiasan itu berubah.

Ardi menunggu di Halte BPK pukul 07.00 seperti biasa. Setengah jam berselang, bus tak kunjung datang. Ia panik, karena mesti isi absensi pukul 08.00.

“Jadi saya pesan Ojek Online. Bayar Rp30 ribu. Pulang pergi Rp60 ribu,” tuturnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan