Akibat perbedaan frekuensi tersebut, Dr. William Watkins berpendapat, paus jantan Whalien 52 itu tidak mendapatkan pasangannya di musim kawin.
Tak peduli seberapa keras Whalien 52 bernyanyi, tetap tidak akan pernah bisa bertemu dengan pasangannya.
Nyanyiannya tidak akan pernah mendapat respons dari paus lainnya karena perbedaan frekuensi itu. Itu yang membuat Whalien 52 dijuluki "The Loneliest Whale 52".
Sementara entang hidup seekor paus bisa mencapai 40-50 tahun. Bahkan, paus biru bisa hidup 80-90 tahun lamanya.
Bayangkan Whalien 52 harus hidup sendirian di samudra yang luas tanpa kawan atau pasangan karena perbedaan frekuensi sistem sonar yang dimilikinya.
Sedihnya, paus ini juga tidak dapat mendengar paus lain karena perbedaan frekuensi ini.
Namun, pada tahun 1992, Dr. William Watkins menangkap sonar atau suara paus tersebut menjadi 50 hertz. Ini menandakan paus ini telah dewasa.
Lantas, apakah setelah sedikit turun, dia punya teman? Ternyata tidak ada yang berubah. Dia masih terpantau sendiri.
Namun, ada sedikit kabar gembira pada 2010. Sebuah sensor menangkap suara lain yang serupa seperti Si 52 Hertz.
Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan mungkin saja dia sekarang nggak sendirian lagi.
Kisah Paus paling kesepian di dunia alias Whalien 52 Hertz ini menginspirasi banyak karya semenjak awal ditemukan. Termasuk lagu BTS berjudul Whalien 52 di album The Most Beautiful Moment in Life, Part 2
Di lagu ini, BTS menggunakan Whale 52 sebagai metafora dari keterasingan yang sering dialami banyak orang.