Cuaca Esktrem, Sejumlah Sekolah di Sulsel Beralih Belajar Daring

  • Bagikan
Ilustrasi Siswa Sekolah Dasar (Foto: Istimewa)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Sejumlah sekolah di Sulawesi Selatan beralih menerapkan belajar secara daring atau online. 

Belajar daring dilakukan tidak terlepas dari kondisi cuaca buruk yang terjadi beberapa waktu terakhir.

Kabid Pembinaan SMA, Harpansa menyatakan, terdapat tiga SMA yang melakukan belajar online berdasarkan laporan yang diperoleh pihaknya. 

Sekolah tersebut berasal dari dua kabupaten/kota yakni Kota Makassar dan Kabupaten Gowa.

“Ada tiga yang melapor secara daring yakni SMA 19 Makassar, SMA 13 Makassar dan SMA 11 Gowa,” ungkapnya, Selasa (16/1/2024). 

Sekolah tersebut memiliki letak yang rawan terjadi banjir untuk kota Makassar dan untuk sekolah yang di Kabupaten Gowa itu rawan terjadi longsor. 

Bahkan, sekolah yang melakukan pembelajaran secara daring bisa saja lebih hanya saja belum sempat melaporkan ke Dinas Pendidikan.

“Mungkin ada juga sekolah lain cuma laporannya belum sampai di kami, jadi untuk kewenangan pengambilan keputusan jenis pembelajaran itu kami berikan kepada kepala sekolah jika memang perlu dilakukan dengan memperhatikan kondisinya,” tuturnya.

Terkait dengan kendala akses belajar online yang menggunakan salah satu aplikasi ataupun lainnya itu juga diberikan kepada masing-masing sekolah menyiasati efektivitas pemberian sistem pembelajaran.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan mengeluarkan surat edaran nomor 557.2/349/DISDIK.

Berikut isinya:

“Dalam rangka mengantisipasi peringatan Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait waspada cuaca ekstrim berupa angin kencang disertai hujan dengan intensitas tinggi di Sulawesi Selatan pada tanggal 14 - 16 Januari 2024, maka perlu disampaikan beberapa hal sebagai berikut: 

1. Setiap sekolah wajib melakukan langkah-langkah antisipasi terkait dengan bencana yang timbul sebagai dampak dari cuaca ekstrim yaitu banjir dan tanah longsor pada lingkungan sekolahnya masing-masing;: 

2. Setian sekolah untuk tidak melakukan kepiatan pada bangunan sckolah yang berpotensi terdampak cuaca ekstrim, seperti berpotensi rubuh akibat angin kencang dan berpotensi rusak akibat banjir sehingga dapat membahayakan peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan; 

3. Kepala Sekolah wajib untuk mengambil tindakan pencegahan dengan melarang peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan beraktifitas diluar ruangan pada saat terjadi cuaca ekstrim; 

4. Bagi sekolah yang terdampak cuaca ekstrim atau bencana dengan berkoordinasi dengan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah dapat melakukan pembelajaran secara daring (online). Kepala Sekolah pada saat terjadi cuaca ekstrim untuk mengutamakan keselamatan peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan; 

5. Kepala Sekolah diminta untuk melakukan pengamanan terhadap asset penting dari dampak cuaca ekstrim; seperti komputer, alat elektronika pendukung smartschool dan peralatan pendukung praktek lainnya yang rawan terhadap air. Serta diminta juga mengamankan dokumen penting sekolah lainnya; 

6. Dalam rangka antisipasi cuaca ekstrim Kepala Sekolah membentuk Tim Siaga untuk melakukan monitoring dampak dari cuaca ekstrim pada Sekolahnya masing-masing dan melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kota dalam wilayah masing-masing; 

7. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah diminta untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi secara berkala untuk memastikan pelaksanaan surat edaran ini serta melaporkan secara berkala kepada Kepala Dinas Pendidikan Prov. Sulawesi Selatan.”

Diketahui, bukan hanya tingkat SMA, Pemkot Makassar juga sempat mengeluarkan surat edaran untuk belajar daring bagi SD-SMP. (selfi/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan