Sujiwo Tejo Menantang ‘Bujuk Saya Salat!’ kepada Ustaz Das’ad Latif, Ini yang Terjadi

  • Bagikan
Sastrawan Sujiwo Tejo dan Ustaz Das'ad Latif.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Budayawan Sujiwo Tejo terlibat debat panas dengan Dai kondang asal Sulsel, Ustaz Das'ad Latif mengenai salat sebagai kewajiban bagi umat Islam. 

Dikutip dari program Q & A salah satu tv swasta (16/1/2024), Dosen Ilmu Komunikasi Unhas Makassar itu ditantang Sujiwo Tejo untuk membuat dirinya tertarik untuk melaksanakan salat.

"Tolong bujuk saya supaya salat, puasa saya lakukan, semua saya lakukan, kecuali salat," sastrawan itu memulai pertanyaannya. 

Dijelaskan Das'ad, ketika Allah memerintahkan untuk melakukan ibadah-ibadah seperti haji, zakat, hingga puasa, maka hanya ayat yang diturunkan sebagai petunjuk. 

"Ketika Allah perintahkan ibadah-ibadah yang lain, itu cukup perintah ayat saja yang turun. Allah perintah haji, ayat saja yang turun, puasa, ayat saja yang turun, bayar zakat ayat saja yang turun," kata Das'ad. 

Lanjut Das'ad, ketika perintah salat turun, bukan melalui ayat. Melainkan Nabi Muhammad SAW dijemput oleh malaikat. 

Dari catatan hadits-hadits Rasulullah SAW, diketahui malaikat yang mendampingi dirinya saat melakukan perjalanan menghadap Allah adalah malaikat Jibril.

"Ketika Allah perintahkan salat, nda boleh ayat turun, Nabi Muhammad dijemput malaikat kemudian diajak naik ketemu dengan Allah untuk menerima perintah ini. Karena perintah ini sangat penting," tukasnya. 

Das'ad kemudian menarik sebuah analogi, dirinya bisa saja membayar zakat dengan bernyanyi. Begitupun saat dirinya melakukan tawaf saat beribadah haji. 

"Saya boleh bayar zakat sambil nyanyi, boleh haji sambil nyanyi, tawaf, labbaikalahumma labbaikh, labbaikala syarikaalah, boleh," Das'ad menuturkan. 

Dalam ibadah salat, kata Das'ad, seseorang tidak boleh bermain-main apalagi bernyanyi. Harus betul-betul fokus karena merupakan puncak penghambaan kepada Allah. 

"Salat, tidak boleh. (Ketika takbir) darah muda (menyanyikan lagu Roma Irama), ah batal salat saya. Kenapa? Inilah puncak penghambaan kepada Allah," imbuhnya. 

"Puncak penghambaan ketika saya mengaku hamba, salat," sambung Das'ad. 

Analogi yang lain digambarkan Das'ad, pada bagian tubuh manusia yang paling mulia adalah kepala. 

Ketika kepala itu dipukul, maka akan memicu terjadinya keributan. Berbeda ketika yang dipukul hanya pantat maupun bagian tubuh yang lain. 

"Yang paling mulia pada tubuh kita, kepala. Adek-adek bercanda dipukul pantatnya masih senyum. Dorong dadamu, masih senyum. Tapi jangan bercanda pukul kepala, kenapa? Harga diri di sini," katanya. 

Namun, ketika melaksanakan ibadah salat, kepala yang merupakan bagian tubuh paling mulia, sujud merendah dan sejajar dengan kaki di hadapan Allah. 

"Ketika salat, anggota tubuh yang paling mulia, kepala, rendahkan seperti kakimu," tandasnya. 

Pernyataan lain, dari Sujiwo Tejo, ada banyak koruptor yang mendirikan salat. Di sisi lain juga banyak yang salat tapi tidak memiliki adab. 

Dengan tersenyum, Das'ad mengatakan, yang paling enak memang ketika salat namun tidak korupsi, ketika salat, dia juga memiliki pribadi yang jujur. 

"Tapi, Allah tidak mencampurkan antara hak dan batil. Salatmu beda, puasamu, maksiatmu (juga) beda," bebernya. 

Tambah Das'ad, itulah mengapa ada dua malaikat yang dihadirkan oleh Allah untuk mencatat amalan baik dan buruk yang dilakukan manusia. 

"Itulah sehingga Allah hadirkan dua malaikat. Raqib dan Atid. Mencatat di baik, yang salah, salah. Tapi ini setan kan tidak membiarkan itu, maka setan masuk. Dia salat, tapi korupsi," Das'ad menerangkan. 

Meskipun demikian, kata Das'ad, Allah maha adil terhadap hambanya, di hari kemudian seluruh amal perbuatan akan ditimbang. 

"Tapi Allah maha adil, maka ditimbanglah nanti, mana yang lebih banyak kebaikanmu atau keburukanmu. Kalau dia baik, banyak amalnya, sia-sia. Karena password atau kunci kebaikan itu adalah salat," tekannya. 

Belum puas dengan jawaban Das'ad, Sujiwo Tejo kemudian menyinggung orang non muslim atau orang yang tidak salat, tapi membuat sesuatu yang bisa dinikmati orang banyak, seperti pesawat, kendaraan, hingga kursi. 

"Bagi orang yang tidak salat itu, Allah nanti perlihatkan amalnya, yang ciptakan listrik ini luar biasa amalnya, saya bisa dakwah karena ada mic, mic itu dari orang non muslim yang ciptakan," kata Das'ad. 

"Maka Allah nanti pamerkan, ini kau punya amal, sepuluh gudang, sepuluh miliar kau punya amal, mana passwordnya? Mana kuncinya, itulah salat. Salat itu kunci kebaikan, salat itu tiangnya agama," sambungnya.

Digambarkan kembali Das'ad, sebuah bangunan bisa berdiri tanpa dinding, bisa kokoh tanpa atap, tapi ketika tidak punya tiang, maka tidak akan kokoh. 

"Tiang itulah dalam agama, salat. Dia tidak khusyuk, tidak ada urusan, Allah tidak hitung kau mau khusyuk atau tidak, kamu datang, sujud sama saya," kuncinya. (Muhsin/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan