Nelayan yang Hilang di Laut CPI Makassar Akhirnya Ditemukan

  • Bagikan
Nelayan yang Hilang di Laut CPI Makassar Akhirnya Ditemukan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Dinyatakan hilang saat perahu yang ditumpanginya terbalik sejak Senin (15/1/2024) kemarin, Abdul akhirnya ditemukan. 

Hanya saja, pihak keluarga harus melapangkan dada dan ikhlas menerima takdir Tuhan terhadap pria 30 tahun itu. 

Dari informasi yang didapatkan fajar.co.id, Abduh ditemukan tewas oleh Tim SAR gabungan sekitar 300 meter arah selatan dari lokasi terbaliknya perahu, Rabu (17/1/2024). 

"Korban ditemukan dalam kondisi meninggal pada hari ketiga di pesisir pantai sekitar 300 meter arah selatan dari lokasi kejadian terbaliknya perahu," ujar Komandan Tim SAR Gabungan Darul Astiyadi, di lokasi kejadian.

Dikatakan Darul, saat ini korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara sebelum diserahkan ke pihak keluarga. 

Diungkapkan Darul, korban yang berprofesi sebagai nelayan sebelumnya bersama dengan kedua rekannya berada di wilayah sekitar CPI. 

"Saat kondisi cuaca memburuk, perahu yang ditumpanginya terbalik, kedua rekannya berhasil selamat, namun Abdul saat itu dinyatakan hilang," bebernya. 

Sebelumnya diberitakan, Tim gabungan menurunkan drone robot bawah laut atau Remotely Operated Vehicle (ROV) dalam mencari korban perahu terbalik di dekat Center Poin of Indonesia (CPI) Makassar, Senin (15/1/2024). 

Pantauan di lokasi, tim gabungan telah berhasil menyelamatkan dua korban. 

Dari informasi yang diterima fajar.co.id, kedua korban itu masing-masing bernama Sampara (40) dan Syahrul (18). 

Sementara, yang masih dalam pencarian diketahui bernama Abdul. 

Kepala KKM RB 303 Suprabto yang ditemui di lokasi mengatakan, pihaknya saat ini masih terus melakukan pencarian terhadap satu korban lainnya. 

"Sore hari ini kita fokuskan pada satu korban, kondisi sore hari ini bisa dilihat sendiri, tidak bersahabat," ujar Suprabto di lokasi. 

Karena kondisi cuaca yang tidak bersahabat, Suprabto menyebut pihaknya melakukan pencarian dengan cara penyisiran. 

"Mekanisme pencarian yang kita coba adalah penyisiran," tukasnya. 

Dijelaskan Suprabto, dalam proses pencarian, pihaknya akan menyisir di sekitar lokasi yang diduga posisi korban tenggelam dan terbawa arus ombak. 

"Kita menyisir di sekitar laut (tempat yang tidak jauh dari tenggelamnya kapal nelayan)," ucapnya.

"Nantinya dari Tim SAR gabungan akan membagi grup, tetapi kita konsentrasikan penyisiran saja dulu. Karena posisi korban ini tidak mungkin terbawa keluar," sambung dia. 

(Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan