Namun, Rafael mengakui Vietnam tim yang bagus dan mereka juga membutuhkan kemenangan di laga ini. "Saya melihat laga mereka melawan Jepang,” ujarnya.
Sang striker secara terbuka mengakui mereka belum maksimal dalam serangan. “Kami akan mempertajam pola permainan kami dalam mencetak gol kala melawan Irak," tegasnya.
Terkait kesiapan dirinya dan kemungkinan keletihan setelah terus bergerak sepanjang laga kontra Irak, Rafael mengklaim tidak punya masalah. Ia bahkan yakin dirinya siap membongkar pertahanan Vietnam.
"Pertahanan Vietnam bagus, kami akan mencoba membongkarnya. Akan sulit mungkin, tapi kami punya kesempatan untuk bisa melakukannya," tandasnya.
Di kubu Vietnam, situasi mereka relatif sama. Makanya, pelatih Philippe Troussier menegaskan mereka akan tampil habis-habisan di pertandingan nanti.
"Kami akan berusaha keras di pertandingan ini dan juga pertandingan berikutnya melawan Irak. Kami akan berusaha meraih maksimal enam poin,” tegasnya dalam jumpa pers pra pertandingan.
Seperti halnya Indonesia, selain lolos langsung sebagai dua teratas di Grup D, Vietnam juga menghitung kemungkinan mereka melenggang ke fase knockout sebagai salah satu dari empat tim peringkat ketiga terbaik.
Makanya, ia berharap timnya bisa lebih tajam dan menghindari kartu. "Jika kami tidak memenangkan enam poin, kami menghitung bagaimana tetap lolos dengan memperhatikan indikator sekunder seperti selisih gol, kartu, dan penalti," jelas pelatih asal Prancis itu.
Vietnam mencetak dua gol dalam tiga dari empat pertandingan penyisihan grup terakhir mereka di Piala Asia. Kendati begitu, mereka menelan tiga kekalahan dan hanya menang sekali.