FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Sulsel tercatat memiliki utang terbesar diantara 53 OPD yang ada di Pemprov Sulsel.
Berdasarkan data laporan Dinas BMBK Sulsel per 19 Januari 2024 lalu, terkait rekapan daftar utang tahun 2022 sampai dengan 2023 totalnya Rp281 Miliar (281.831.898.746,00).
Rinciannya, tahun 2022 senilai Rp4,6 Miliar (4.615.619.596,00) dan tahun 2023 senilai Rp277 Miliar (Rp277.216.279.150,00).
Hal itu dibenarkan oleh Kepala BKAD Sulsel Salehuddin. “Dinas Bina Marga (terbanyak), Rp200an Miliar,” kata Bobby-sapaannya, Sabtu, (20/1/2024).
Dia menegaskan bahwa yang menjadi prioritas dari daftar utang itu yang menunggu LHP BPK dan yang memang sudah terbit Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)-nya.
“Semua prioritas kalau hutang hanya ada yang prioritas menunggu LHP BPK keluar, ada yang prioritas karena memang sudah terbit SP2D-nya namun gagal bayar,” tuturnya.
Berdasarkan data realisasi fisik dan keuangan tahun 2023, Dinas BMBK Sulsel memiliki tiga program yakni penyelenggaraan jalan, pengembang jasa konstruksi dan penunjang urusan pemerintahan.
Di tahun 2023, Dinas BMBK beberapa kali melakukan perubahan daftar pelaksanaan anggaran (DPA).
Untuk program penyelenggara jalan yaitu DPA Parsial II Rp692 Miliar, DPA Parsial III Rp662 Miliar, di perubahan Rp204 Miliar, lalu parsial selanjutnya Rp188 Miliar. Realisasi 91,81 persen dan fisik 94,10 persen.
Selanjutnya ada program pengembangan jasa konstruksi yaitu DPA Parsial II Rp1,5 Miliar, DPA Parsial III Rp1,5 Miliar, di perubahan Rp351 Miliar, lalu parsial selanjutnya Rp339 Miliar. Realisasi 96,55 persen dan fisik 97,36 persen.