FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin menyebut kehadiran Pelabuhan Makassar New Port (MNP) ibarat mengulang sejarah.
Pasalnya kata dia, pada 400 tahun yang lalu Makassar sudah menjadi pusat perdagangan rempah di dunia.
“Kami ingin mengembalikan itu. Jadi sebenarnya kalau dibandingkan pada 400 tahun yang lalu sudah lebih hebat pada 400 tahun sebenarnya. Kalau Anda lihat sejarah bagaimana besarnya perdagangan rempah-rempah di zaman 400 tahun yang lalu,” ungkap Bahtiar.
Dia pun mengaku optimis dengan apa yang sedang dibangun oleh pemerintah bekerjasama dengan swasta.
“Oleh karenanya supaya dimanfaatkan, maka produksi di Sulsel harus ditingkatkan. Produksi hasil bumi apa saja, mau dari kelautan, perikanan, peternakan, termasuk sektor industri apapun harus dipastikan ada pabrik besar, ada kawasan industri-industri baru yang berkembang supaya relevan keberadaan pelabuhan yang besar dengan produksi,” jelas Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri ini.
Mantan Pjs Gubernur Kepri ini menyebut Tol MNP harusnya dijadikan sebagai peluang bagi Pemprov dan kabupaten/kota dan seluruh masyarakat Sulsel. Memanfaatkan sarana ini terutama untuk memperkuat Sulsel sebagai sentra perdagangan.
Menurutnya tidak banyak daerah yang memiliki pelabuhan sehebat ini dibandingkan dengan pelabuhan yang lain yang ada di Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah.
"Inilah sebenarnya salah satu nilai keutamaan Sulsel sebagai sentra perdagangan kawasan timur atau kawasan lintang utara Indonesia. Dengan keberadaan pelabuhan berskala internasional, ini makin menguatkan kita untuk mengembalikan kejayaan Makassar sebagai salah satu pusat perdagangan dunia dalam wilayah NKRI yang 400 tahun yang lalu terjadi,” ungkap Bantiar.