FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 4 Makassar merespons video viral dugaan pemungutan liar (Pungli) di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar baru-baru ini.
Pihak PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 4 Makassar menyebut, pihaknya memang telah memasang alat Turnstile di gate 2 khusus jalur pejalan kaki yang akan masuk dan keluar di Pelabuhan Makassar.
General Manager (GM) Pelindo Regional 4 Makassar, Iwan Sjarifuddin menyebut, hal tersebut telah mulai diberlakukan pada 10 November 2023.
Dengan dipasangnya alat turnstile tersebut, setiap pejalan kaki yang akan masuk ke Pelabuhan Makassar harus menempelkan kartu e-money milik masing-masing.
Tentunya kartu e-money para pejalan kaki harus memiliki saldo di dalamnya.
Iwan bilang, turnstile merupakan alat yang digunakan untuk membatasi dan mengontrol pejalan kaki yang akan memasuki area tertentu. Dilengkapi dengan sistem penguncian dan motor penggerak.
Selama ini, kata Iwan, khususnya di gate 2, penggunaan e-money untuk masuk Pelabuhan Makassar baru diwajibkan kepada pemilik kendaraan roda empat dan roda dua.
“Sedangkan bagi pejalan kaki, tarif atau pass masuk sebesar Rp 5.000 masih dipungut secara manual oleh petugas, yang ditukarkan dengan karcis masuk,” kata Iwan dalam keterangan tertulisnya, Minggu (21/1/2024).
Melalui transformasi digitalisasi kepada pejalan kaki yang masuk ke Pelabuhan Makassar dengan menempelkan kartu e-money di alat turnstile ini menurut Iwan, akan semakin meminimalisir dan bahkan menjadikan area Pelabuhan Makassar zero pungutan liar atau pungli.