Catatan dari Debat Cawapres dan Ajakan Taubat Ekologis

  • Bagikan
Debat Cawapres malam ini.

Yang ingin saya garis bawahi adalah bahwa ketika Muhaimin mengutip konsep pertobatan ekologis ini menunjukkan bahwa yang bersangkutan punya perhatian dan pemahaman yang cukup tentang isu-isu lingkungan yang telah menjadi isu global yang sangat besar dan menakutkan (scary reality).

Saya sebenarnya ingin menambahkan konsep tersebut sebagai tindak lanjut dari pentingnya “ecology repentance” (taubat akologis). Yaitu pentingnya bangkit dan membangun semangat juang untuk menyelamatkan lingkungan hidup yang sedang mengancam eksistensi manusia. Berbagai konsekwensi buruk ini, dari memanasnya bumi, natural disasters seperti gempa bumi, banjir, hingga Tsunami, dll, harus diperangi bersama.

Kalau Pope Franciss mengusung kata “ecological repentance” saya kemudian terpikir untuk mempopulerkan istilah “Ecological Jihad” atau Jihad Ekologis. Saya yakin konsep ini selain memang urgen, sekalgus akan memberikan makna positif yang lain dari kata jihad yang sering disalah pahami.

Terima kasih Gus Muhaimin telah menyebutkan konsep Paus Franciss dalam debat cawapres malam ini. Hal yang kemudian menginspirasi saya untuk mempopulerkan konsep “Jihad ekologis” (ecological jihad) sebagai penguatan dan implementasi dari perjuangan menyelamatkan bumi dari ancaman kehancurannya.

Insya Allah awal bulan Februari depan ini saya akan menjadi salah seorang pembicara pada konferensi “UN Week Interfaith Harmony”. Dan pastinya akan saya akan jadikan hal ini sebagai salah satu obyek bahasan. “The urgency of Ecological Jihad to save our earthly planet, our shared home” (Urgensi membangun semangat jihad ekologjs untuk menyelamat bumi, rumah kita bersama).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan