Ia mengimbau agar masyarakat tetap menanti rekomendasi BPPTKG DIY terkait aktivitas vulkanik gunung yang berstatus Level III atau Siaga tersebut. Ia berharap masyarakat menjauhi wilayah rawan bencana erupsi Gunung Merapi sesuai rekomendasi BPPTKG DIY.
Tak hanya itu, ia berharap Tim Siaga Desa dan masyarakat dapat mengaktifkan kembali dan meningkatkan kualitas ronda terutama pada kawasan rawan bencana erupsi.
“Apabila terjadi pembaruan kondisi mengubah status akan diberikan informasi kepada masyarakat," katanya.
Jika masyarakat menerima informasi terbaru terhadap aktivitas gunung yang terletak di Provinsi Jawa Tengah dan DIY tersebut dan membahayakan keselamatan, masyarakat harus siap melakukan evakuasi secara mandiri sebelum dilakukan oleh pihak terkait.
Pihaknya juga membangun komunikasi dengan pihak ‘Desa Bersaudara’ sebagai penyangga apabila sewaktu-waktu warga dari desa-desa di kawasan rawan bencana erupsi dievakuasi ke ‘Desa Bersaudara’ yang telah disiapkan.
BPBD Kabupaten Boyolali pun memantau kesiapan infrastruktur dan rambu jalur evakuasi, dan Tempat Penampungan Pengungsi Sementara (TPPS) Desa Tlogolele.
Berdasarkan laporan yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui laman magma.esdm.go.id, Gunung Merapi pada Senin (22/1) pukul 6.00 WIB hingga 12.00 WIB tercatat mengalami 24 kali gempa guguran dengan amplitudo 4 – 38 mm dan lama gempa 24,48 – 156,56 detik. (fajar)