Bagaimana dengan solusi transisi energi yang ditawarkan seperti dengan melanjutkan bioenergy? Pemenuhan biodiesel berpotensi memicu ekspansi industri sawit melalui deforestasi yang mengancam hutan dan lanskap gambut alami yang tersisa.
Indonesia sudah harus segera beralih dari ekonomi ekstraktif menuju ekonomi hijau yang bebas dari solusi-solusi palsu.
Riset Greenpeace dan CELIOS menemukan bahwa peralihan ekonomi ekstraktif ke ekonomi hijau akan menambah Rp4.376 triliun
ke output ekonomi nasional.
Transisi untuk meninggalkan sektor ekstraktif juga mampu membuka lapangan kerja yang lebih luas dan mampu menyerap 19,4 juta orang. Perlu dicatat, bahwa salah satu sektor penyerapan tenaga kerja terbesar adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang mencapai 3,9 juta tenaga kerja lewat pengembangan kemandirian ekonomi di level desa.
Bagaimana dengan isu reforma agraria, apakah gagasan para cawapres sudah menyentuh akar masalah? Sayangnya, para cawapres justru tidak membahas penyelesaian konflik-konflik agraria akibat proyek-proyek strategis nasional (PSN).
Cawapres 02 dan 03 misalnya, hanya menyinggung soal rencana sertifikasi dan redistribusi lahan tanpa menyentuh akar masalah. Padahal, data Konsorsium Pembaruan Agraria mengungkap ada 42 konflik agraria akibat PSN pada 2023.
Data ini melonjak eskalasinya dibanding tahun sebelumnya. Konflik ini meliputi 516.409 hektare lahan dan berdampak terhadap lebih dari 85 ribu keluarga.
Tapi ketiganya berjanji mengesahkan Rancangan Undang-Undang Masyarakat Adat untuk melindungi masyarakat adat dan wilayah adat.