Ishak yang juga Tenaga Ahli Utama di Kantor Staf Presiden (KSP) mengutarakan bahwa tatanan ekonomi pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin kini dalam kondisi stabil di tengah riak-riak geopolitik global dan kontestasi Pilpres. Dan ini akan berusaha dikawal secara berkesinambungan dengan memberikan berbagai insentif menarik bagi dunia usaha untuk berkreasi menggenjot peluang-peluang bisnisnya.
Dia mengatakan tantangan dan peluang ekonomi Indonesia masih kondusif dengan berbagai ketidakpastian hari ini. Itu tergambar dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terbilang positif meski masih bertumpu pada sektor konsumsi. Ekonomi Indonesia bergerak dengan daya beli masyarakat, belanja pemerintah, investasi global, dan keberlanjutan ekspor.
“Pemerintah tidak akan bilang kalian harus nunggu Pilpres dulu baru berinvestasi karena saat ini ekonomi stabil dan pemerintah juga memberikan karpet merah bagi investor dengan tax holiday. Kami di KSP terus menganalisa kebijakan-kebijakan ekonomi yang tepat untuk mendukung investasi asing dan nasional,” ungkapnya.
Sementara itu Ketua II Ikafe Unhas Muswirah Jusuf Kalla, S.E., MBA mengutarakan pilihan bagi dunia usaha di tengah ketidakpastian politik nasional dan serangan investasi asing, adalah inovasi dan transformasi bisnis. Dia mengatakan dua strategi bisnis tersebut adalah pilihan yang tepat untuk menekan biaya operasional perusahaan dan memberikan nilai tambah bisnis.
Maka, sambungnya, penguatan investasi teknologi, peningkatan kompetensi SDM, pengembangan pelayanan bisnis dan pemahaman terhadap berbagai peraturan baru pemerintah menjadi tantangan tersendiri untuk beradapatasi dengan berbagai peluang-peluang yang tersedia.