Remaja Perempuan di Luwu Timur Diduga Dilecehkan Paman Sendiri, Begini Penuturan Psikolog

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Akhir Januari 2024 dihebohkan oleh adanya kasus dugaan pelecehan seksual terhadap seorang remaja perempuan berusia 15 tahun di Kabupaten Luwu Timur.

Dugaan pelecehan ini semakin menarik untuk diulas lantaran terduga pelaku merupakan kerabat korban sendiri.

Dari informasi yang didapatkan fajar.co.id, Bunga, bukan nama sebenarnya sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) tinggal bersama pamannya.

Di situ, terjadi dugaaan pelecehan yang tidak terhitung. Kabarnya juga, Bunga dipaksa untuk melakukan hubungan badan layaknya suami dan istri.

Atas hal itu, Bunga mengalami rasa trauma hingga sempat meminta kepada ibunya untuk berhenti sekolah.

Saat ini, orangtua Bunga NR (38) telah melaporkan perbuatan bejat adik iparnya ke pihak yang berwajib.

Melihat kasus tersebut, Psikolog Universitas Negeri Makassar (UNM) Basti Tetteng mengatakan, langkah orangtua Bunga sudah tepat.

"Turut bersimpati atas pelecehan seksual yang menimpah si Bunga. Tindakan orang tua segera melaporkan kasus ke pihak terkait adalah langkah tepat," ujar Basti kepada fajar.co.id, Jumat (25/1/2024) siang.

Dibeberkan Basti, dalam beberapa kasus pelecehan yang terjadi, seringkali dilakukan oleh orang-orang terdekat dibandingkan dengan orang yang tidak dikenal.

"Memang beberapa kasus yang terjadi, pelecehan seksual lebih sering dilakukan orang terdekat, dibanding orang lain yang kita tidak kenal baik," ucapnya.

Melihat realita tersebut, Basti mengingatkan kepada para orangtua yang memiliki anak gadis agar tetap berhati-hati dalam menjaga anaknya.

"Karena itu kepada semua orangtua yang memiliki anak gadis, apalagi masih belia agar tetap berhati-hati," Basti menuturkan.

Basti bilang, penting bagi orangtua untuk memonitoring setiap perkembangan dari anaknya. Baik itu perihal pergaulan dan seterusnya.

"Waspada dan terus memonitoring perkembangan dan pergaulan anak dari segala kemungkinan yang tidak dinginkan," tukasnya.

Termasuk, kata Basti, tidak mudah percaya begitu saja kepada siapapun dalam menitipkan anak untuk tinggal dalam jangka waktu lama.

"Termasuk tidak mudah percaya begitu saja kepada siapapun," tandasnya.

Lanjut Basti, seorang anak mesti dibekali pengetahuan dan cara bertindak jika mendapatkan hal-hal yang membahayakan dirinya.

"Pembekalan pengetahuan dan bagaimana cara bertindak sangat penting diberikan kepada anak jika dihadapkan pada situasi yang beresiko seperti serangan pelecehan seksual," imbuhnya.

Basti menyebut, tidak mudah berada pada posisi menjadi korban seperti yang dialami si Bunga, karena sangat penting dan perlu pemulihan mental psikologis melalui penerimaan, pengertian, empati, dan dukungan penuh dari semua pihak.

"Khususnya orgtua, teman terdekat, dan lingkungan sekolah. Psikolog penting terlibat dalam upaya pemulihan dan mengambil langkah-langkah antisipatif pencegahan," kuncinya.

Sebelumnya diberitakan, Bunga, bukan nama sebenarnya, seorang pelajar salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Luwu Timur menjadi korban pelecehan secara berulang kali.

Ibu Bunga, NR (38) mengatakan, saat ini anaknya sangat trauma setelah menjadi korban pelecehan tersebut.

Bagaimana tidak, terduga pelaku sebagaimana menurut cerita NR, merupakan keluarga sendiri.

"Iye sudah jelas (mengalami trauma)," ujar NR kepada fajar.co.id, Kamis (25/1/2024).

Diceritakan NR, anaknya yang merasa sangat terpukul atas peristiwa yang dialaminya sempat emoh untuk bersekolah lagi.

"Awalnya dia tidak mau sekolah lagi, malu," NR menuturkan.

Lanjut NR, Bunga sempat meminta untuk pindah sekolah agar tetap melanjutkan pendidikannya.

"Pernah juga minta pindah sekolah," ungkapnya.

Namun, dikatakan NR, sebagai seorang ibu dia terus memberikan support agar kembali bersemangat untuk bersekolah.

"Tapi saya selalu support dia dan kasih semangat, akhirnya mau sekolah lagi," imbuhnya.

Sekadar diketahui, Bunga saat ini juga sudah pendampingan oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Lutim.

(Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan