FAJAR.CO.ID, LUWU TIMUR -- Bunga, bukan nama sebenarnya, remaja perempuan berusia 15 tahun yang menjadi korban dugaan pelecehan seksual disebut sempat emoh bersekolah lagi.
Namun, setelah diberikan pendampingan dari Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Lutim, Bunga kembali tegar.
"Selama dua kali dibawa ke psikolog oleh UPTD/PPA alhamdulillah berubah jadi lebih tegar," ujar NR kepada fajar.co.id, Sabtu (27/1/2024).
Sesuatu yang sangat disyukuri NR, karena putrinya sudah kembali bersemangat untuk bersekolah. Mengingat, saat ini dia telah duduk di bangku kelas X salah satu SMA di Lutim.
"Alhamdulillah (sudah) sekolah, dulu pas awal-awal sempat tidak mau sekolah dan minta pindah sekolah karena malu," ungkapnya.
Dikatakan NR, kemungkinan semangat belajar putrinya juga berasal dari dukungan lingkungannya di sekolah.
"Tapi anak saya bilang yang paling utama support dari mamak, gitu," NR menuturkan.
Diceritakan NR, putrinya selalu mengatakan, seandainya ibunya menyerah atas kasus dugaan pelecehan itu, dirinya juga kemungkinan menyerah.
"Dia sering bilang kalu seumpama mamak menyerah mungkin aku mnyerah Mak, tapi mamak tetap semangat bongkar kejahatan dia, saya juga akan terus sama-sama kayak mamak," kata NR mengikuti gaya bicara putrinya.
Saat ini Kasus dugaan pelecehan seksual terhadap Bunga, bukan nama sebenarnya, di Polres Luwu Timur (Lutim) masih terus bergulir.
Kasi Humas Polres Lutim Bripka Muh Taufik menyebut, kasus dugaan pelecehan seksual terhadap remaja 15 tahun di Kecamatan Wotu masih dalam proses penyidikan.