Santri di Parepare Diduga Disetrika Tenaga Pendidik

  • Bagikan
Ilustrasi (Pixabay.com)

FAJAR.CO.ID, PAREPARE -- Santri berusia 13 tahun di salah satu pondok Tahfidz Alquran di Kota Parepare menderita luka bakar di bagian punggung.

Dari informasi yang didapatkan fajar.co.id, santri tersebut diduga menjadi korban penganiayaan tenaga pendidik.

Penganiayaan tersebut diduga dilakukan dengan menyetrika punggung korban.

Peristiwa tersebut baru diketahui usai orang tua korban melaporkan dugaan penganiayaan itu ke SPKT Polres Parepare, Jumat (26/1/2024) kemarin.

Di hadapan Kapolresta Parepare AKBP Arman Muis, orangtua korban sempat menangis terisak saat menceritakan kondisi anaknya.

Kapolres Parepare, AKBP Arman Muis mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan dugaan penganiayaan tersebut.

"Kita (sudah) menerima laporan adanya indikasi penganiayaan yang dilakukan oleh tenaga pendidik di tingkat tahfidz Al Quran, korbannya adalah santri," ujar Arman, Sabtu (27/1/2024).

Dikatakan Arman, korban mengalami luka bakar di bagian punggung, diduga bekas penganiayaan setrika.

Arman mengaku, pihaknya akan melakukan kerja cepat soal dugaan penganiayaan santri ini.

"Terpenting saat ini, anak yang bersangkutan kita obati dulu, karena ini (korban) harus mendapat perhatian khusus agar cepat pulih dan proses penyidikan berjalan enak," Arman menuturkan.

Saat ditanya mengenai identitas korban, mantan Kabag Ops Polrestabes Medan itu enggan menyebutkan inisialnya.

Dia hanya menyebut usia korban sekitar 13 tahun. Selanjutnya, kata dia, kasus ini akan ditangani Unit PPA Satreskrim Polres Parepare.

"Ditangani Unit PPA untuk mengetahui motif dari kasus ini," kuncinya. (Muhsin/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan