Dikatakan Edywinarto kegiatan ini dalam rangka memberikan perspektif mengenai pilpres sekali putaran yang lebih baik daripada harus menunggu sampai dua putaran.
"Berharap dengan adanya kegiatan-kegiatan seperti ini masyarakat bisa memahami pentingnya Pilpres 2024 diselenggarakan dengan sekali putaran agar dapat menghemat waktu, menghemat biaya, dan mewujudkan kondisi sosial yang lebih damai," ungkapnya.
Sebab, menurutnya jika pilpres harus sampai putaran kedua pada bulan Juni, maka akan butuh waktu yang panjang bagi masyarakat khususnya pelaku usaha untuk memutuskan investasi atau menjalankan roda bisnisnya.
"Pastinya para pelaku ekonomi, pengusaha menunggu kepastian secepatnya agar roda bisnis dan ekonomi terakselerasi," paparnya.
Lanjut Edywinarto mengucapkan masyarakat juga khawatir jika pilpres harus dua putaran potensi polarisasi akan kembali hadir seperti yang pernah terjadi pada pilpres sebelumnya.
"Kekhawatiran polarisasi bukan saja dari relawan GSP melainkan juga masyarakat Kalbar," ungkapnya.
Selain itu, dia mengungkapkan, banyak masyarakat yang mengucap syukur sambil meminta agar program-program perbaikan gizi seperti ini segera dirutinkan oleh relawan GSP atau Prabowo-Gibran ketika menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia.
"Intinya masyarakat disini menyambut baik kegiatan ini dan mereka terlihat sangat senang dan tidak sabar menunggu Prabowo-Gibran menang sekali putaran di Pilpres," tandasnya. (*)