Franz Magnis Suseno Ajak Masyarakat untuk Tak Memilih Pemimpin yang Menodai Etika

  • Bagikan
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan (kedua kiri) bersama capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kedua kanan) serta capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo (kanan) mengenakan jaket sebagai komitmen pemberantasan korupsi saat menghadiri Penguatan Anti Korupsi untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (Paku Integritas) di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (17/1/2024). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wpa. (ADITYA PRADANA PUTRA/ADITYA PRADANA PUTRA)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Franz Magnis Suseno menilai situasi politik Pemilu 2024 genting. Guru Besar Filsafat Moral itu pun mengajak masyarakat untuk tak memilih pemimpin yang menodai etika.

Hal itu disampaikan Romo Magnis saat menghadiri Talkshow yang digelar Alumni SMA Top GUN di Triboon Jeruk Purut, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (28/1/2024)

Dalam acara tersebut, Romo Magnis memamerkan tongkat yang diakuinya diberikan oleh Ganjar Pranowo. "Jadi, membantu saya untuk jalan secara lurus," bebernya.

Menurut dia, situasi politik saat ini Pemilu 2024 genting. Pasalnya, etika justru dinodai hingga adanya tanda-tanda pemilu mendatang bakal dipengaruhi penguasa dan manipulasi.

"Sekarang kita menghadapi situasi etika ndasmu, apa kita mau dipimpin oleh orang yang menodai etika, itu serius, loh, tampak etika kekuasaan merosot, paling-paling kekuasan yang disebut oligarki dan sebagainya," jelasnya, dikutip JPNN.

"Saya melihat ada tanda-tanda sekarang juga bukan hanya arah pemilihan mau dipengaruhi oleh penguasa, tetapi tanda-tanda manipulasi," tambah Guru Besar Filsafat Moral ini. (*)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan