Luhut Bilang Studi Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Terus Jalan, Said Didu: Berhentilah Menipu Rakyat

  • Bagikan
Said Didu. Ilustrasi Foto: Ricardo/dok.JPNN.com

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu, memberikan reaksi terkait kajian kereta api cepat Jakarta-Surabaya yang dikabarkan terus berjalan.

Said Didu melihat, pembangunan kereta api cepat Jakarta-Surabaya kemungkinan akan sama dengan kereta api Jakarta-Bandung.

"Persis janji saat Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, diserahkan ke China bahwa biayanya lebih rendah dari biaya rancangan Jepang," ujar Said Didu dalam keterangannya di aplikasi X @msaid_didu (29/1/2024).

Diungkapkan pria kelahiran Pinrang, Sulsel itu, yang terjadi pada akhirnya, biaya yang digelontorkan justru lebih besar.

"Tapi akhirnya lebih besar," sebutnya.

Merasa ada yang janggal, Said Didu pun meminta pemerintah untuk berhenti memberikan pernyataan bohong kepada rakyat.

"Berhentilah menipu rakyat, bangsa, dan negraramu!,' tandasnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan bahwa studi proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya masih berlangsung.

Dalam menghadapi megaproyek ini, Luhut mencatat beberapa aspek, terutama setelah memperhatikan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Luhut menyatakan bahwa proses studi melibatkan pihak China dan sejumlah profesor Indonesia, khususnya yang terlibat dalam studi pembangunan LRT Jabodebek.

Mengingat pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Luhut menyoroti peningkatan biaya proyek yang terkait dengan pembebasan lahan.

Oleh karena itu, opsi membangun terowongan untuk lintasan kereta cepat juga dipertimbangkan.

Meskipun nilai investasi proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya belum dapat dibicarakan secara rinci karena masih dalam proses kajian, Luhut memberikan penekanan pada pengalaman pembangunan sebelumnya untuk meminimalkan risiko biaya yang membengkak.

(Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan