FAJAR.CO.ID -- Presiden AS Joe Biden pada Minggu (28/1) menyatakan tekad untuk merespons serangan drone yang menewaskan tiga tentara AS dan melukai puluhan lainnya di timur laut Yordania dekat perbatasan Suriah.
Serangan tersebut diduga dilakukan oleh kelompok-kelompok pro-Iran.
Biden, dalam acara makan siang di Brookland Baptist Banquet Center, bilang, mengalami hari yang berat tadi malam di Timur Tengah.
"Kita kehilangan tiga jiwa pemberani." tegasnya merespons serangan tersebut.
"Kami akan merespons," katanya setelah mengheningkan cipta sejenak bagi ketiga tentara AS yang tewas.
Komando Pusat AS membenarkan bahwa tiga anggota militer tewas dan sedikitnya 34 lainnya terluka dalam serangan drone tersebut. Lokasi serangan diidentifikasi sebagai fasilitas di timur laut Yordania yang dikenal sebagai Menara 22 Jaringan Pertahanan Yordania.
Para pejabat Yordania sebelumnya menyatakan bahwa serangan itu terjadi di kawasan perbatasan Suriah yang berada di luar kendali pemerintah Assad, bukan di wilayah Yordania. Menara 22 diyakini berfungsi sebagai pusat logistik bagi Garnisun Al Tanf di Suriah.
Para korban tewas adalah korban pertama di tengah serangan berbulan-bulan oleh kelompok yang didukung Iran di Irak dan Suriah, yang meletus setelah perang Israel-Hamas di Jalur Gaza pada Oktober.
Departemen Pertahanan AS menolak memberikan lokasi pasti serangan pada Minggu itu, tetapi menegaskan bahwa informasi tambahan akan diberikan segera setelah informasi tersebut tersedia.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menyatakan bahwa mereka tidak akan menoleransi serangan terhadap pasukan Amerik dan akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membela AS, pasukan, dan kepentingan mereka. Biden juga telah berjanji untuk "meminta pertanggungjawaban semua pihak. (*)