FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Salam empat jari tengah ramai di media sosial. Salam itu bagian dari gerakan anti Pasangan Calon (Paslon) Presiden dan Wakil Presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Gerakan tersebut juga menghendaki paslon nomor urut satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Amin bergabung dengan paslon nomor tiga, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Menanggapi hal itu, Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Sulawesi Selatan (Sulsel), Udin Saputra Malik angkat suara.
Menurutnya, wacana agar paslon nomor satu dan tiga berkoalisi di putaran kedua masih sangat dinamis. Mengingat putaran pertama pilpres saja belum dimulai.
“Itu masih dinamis. Satu putaran saja belum selesai,” ungkapnya kepada fajar.co.id di Jalan Amirullah, Makassar, Selasa (30/1/2024).
Soal ramainya gerakan tersebut di media sosial. Ia hanya menganggapnya sebagai hal yang biasa. “Apa sih yang tidak ramai di media sosial,” ujarnya.
Di media sosial, gerakan itu disebut-sebut diinisiasi John Muhammad. Salah seorang Presidium Partai Hijau.
John melalui akun X nya @johnmuhammad_ menyebarkan pamflet. Dengan narasi berisi empat alasan menolak Prabowo-Gibran.
Pertama, gerakan ini yakin bahwa paslon nomor dua, Prabowo - Gibran tak layak dipilih dan harus dihindari.
Kedua, mereka mengaku sadar untuk mengalahkan paslon nomor dua diperlukan solidaritas rakyat yang lebih besar dari sekadar gabungan paslon nomor satu dan tiga.
Ketiga, mereka mengaku sadar semakin besarnya potensi untuk memaksakan kemenangan satu putaran bagi paslon nomor urut dua.
