Pembayaran UKT Lewat Pinjol ITB Jadi Sorotan, Ketum BEM FAI Unismuh Makassar Angkat Suara untuk Anak-anak Kurang Mampu

  • Bagikan
Ilustrasi Pinjol

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi sorotan setelah pihak rektorat mengusulkan metode pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) melalui skema pinjaman online (pinjol).

Kerjasama ITB dengan aplikasi bernama DanaCita, yang telah mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), memicu protes dari mahasiswa.

Langkah ini langsung direspons dengan aksi demonstrasi mahasiswa yang menilai langkah kampus tersebut tidak dapat diterima.

Mahasiswa ITB menganggap skema pembayaran UKT melalui pinjaman online sebagai langkah yang kontroversial dan menimbulkan kekhawatiran terkait dampak finansial pada masa studi mereka.

Demonstrasi tersebut mencuatkan ketidaksetujuan mahasiswa terhadap kebijakan kampus terkait pemilihan metode pembayaran yang dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas finansial mahasiswa.

Bukan hanya mahasiswa ITB yang bersuara, namun juga beberapa mahasiswa dari kampus lain. Baik itu di Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa.

Seperti Ketua Umum (Ketum) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Nur Fanila, menyinggung banyaknya anak yang putus sekolah.

Melihat pembayaran UKT dengan menggunakan skema pinjol, Nur, sapaan karibnya, membeberkan kekhawatiran bagi anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Dari data yang dia beberkan, setiap tahun hanya 31 persen siswa yang melanjutkan pendidikannya ke Perguruan tinggi. Selebihnya memilih tidak lanjut karena biaya pendidikan yang dianggap mahal.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan