FAJAR.CO.ID, RIAU -- Banjir di Jalan Lintas Timur Sumatra kilometer 83, Desa Kemang, Pelalawan, Provinsi Riau, mencapai ketinggian 70 sentimeter, menyebabkan larangan bagi kendaraan roda empat dan dua untuk melintas.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Pelalawan, AKP Akira Ceria, mengimbau agar kendaraan roda empat tidak melintas karena banyak yang mogok dan air banjir sudah masuk ke dalam kendaraan.
"Kami imbau untuk kendaraan roda empat jangan dulu melewati Jalan Lintas Timur ini. Karena debit air lagi meningkat mencapai 70 cm atau sepaha orang dewasa," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Pelalawan, AKP Akira Ceria, yang dihubungi dari Pekanbaru, Kamis, (1/2/2024) dikutip dari ANTARA.
Pengendara disarankan menggunakan jalur alternatif lintas tengah atau jalur Kuantan Singingi. Satlantas Polres Pelalawan dan instansi terkait tetap melakukan pengaturan lalu lintas.
Banjir disebabkan oleh luapan Sungai Kampar akibat dibukanya pintu pelimpah air Pembangkit Listrik Tenaga Air Koto Panjang empat hari sebelumnya.
Pintu pelimpah diturunkan dari 140 cm menjadi 40 cm, menyebabkan peningkatan debit air.
Meskipun banjir sebelumnya sudah mulai surut, pada awal pekan terjadi peningkatan, dari 40 cm menjadi 70 sentimeter. Akibatnya, kendaraan dari Pangkalan Kuras ke Pangkalan Kerinci mengalami macet panjang, diperparah oleh kondisi jalan berlubang di lokasi banjir.
Satuan Polisi Air dan Udara Polres Pelalawan menggunakan botol plastik dengan scottlight sebagai penanda lubang di jalan untuk mengantisipasi kecelakaan. (*)