Kabinet Jokowi Tanpa Penyeimbang, Mundurnya Mahfud Bikin Oligarki Makin Langgeng

  • Bagikan
Mahfud MD

FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Mahfud MD menyatakan mundur dari Kabinet Indonesia Maju. Keputusan ini dinilai bakal melanggengkan kekuasaan oligarki.

Setelah Mahfud mundur, nyaris tidak ada lagi menteri di kabinet Jokowi - Ma'ruf menjadi penyeimbang. Ini bakal menguntungkan pasangan calon Prabowo - Gibran. Apalagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) diduga berpihak kepada pasangan capres-cawapres nomor urut dua ini.

Sejumlah menteri juga sudah manut dengan pilihan Jokowi. Misalnya Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan sudah terang-terangan mengikut Presiden Jokowi. Sementara sejumlah menteri dari PDIP kini memilih bungkam. Mereka terkesan cari aman.

Ini rawan kepentingan, sebab mereka tidak mundur dari jabatan menteri. Mereka masih leluasa menggunakan anggaran negara untuk melakukan kampanye. Termasuk program-program bantuan sosial rawan disalahgunakan.

Selama ini pasangan Prabowo - Gibran yang paling identik dengan Jokowi, sebab visi misinya melanjutkan program Jokowi - Ma'ruf. Apalagi Gibran adalah putra Jokowi.

Analis politik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Andi Luhur Prianto, menilai sikap Mahfud MD mundur dari kabinet karena ia mulai merasa konflik kepentingan makin nyata. Kemudian posisinya sebagai Menkopolhulkam, sekaligus sebagai cawapres yang tidak mengusung keberlanjutan.

Tentu kata Luhur, atmosfer kerja di kabinet Jokowi-Ma'ruf ini berubah pasca perubahan sikap politik Jokowi. "Partai-partai koalisi Gama (Ganjar-Mahfud) di kabinet tentu merasakan hal yang sama," kata Luhur, Rabu, 31 Januari.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan