Kabinet Jokowi Tanpa Penyeimbang, Mundurnya Mahfud Bikin Oligarki Makin Langgeng

  • Bagikan
Mahfud MD

Apalagi Jokowi semakin show force mendeklarasikan dukungan ke Prabowo-Gibran. Jokowi terlihat semakin terang-terangan.

Soal lain adalah soal-soal etika, yang juga menjadi isu utama pasangan Ganjar-Mahfud. Tentu Mahfud kata Luhur, juga menyadari betul sulitnya menghindari pemanfaatan fasilitas jabatan yang melekat dalam kerja-kerja politiknya.

Variabel efek elektoral bukan pertimbangan utama untuk mundur dari kabinet. Sama halnya dengan ketika tetap berada di kabinet.

"Pengaruhnya hanya bahwa sikap mundur itu semakin menguatkan pilihan pendukung Gama yang menemukan konsistensi dan integritas Mahfud," terang Luhur.

Sementara itu, Mahfud MD mengatakan, pengunduran diri dari jabatan Menko Polhukam sebenarnya telah dibicarakan sejak dirinya diusung sebagai cawapres mendampingi Ganjar Pranowo.

Sebelumnya, Mahfud telah menemui Menteri Sekretariat Negara Pratikno. Dari pertemuan itu, Mahfud telah dijadwalkan bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo.

Mahfud ingin bertemu langsung dengan presiden, karena dia ingin mundur secara baik-baik. Sebab, dia diangkat secara baik, dan tidak ingin muncul kesan ‘tinggal gelanggang colong playu’. 

Tokoh asal Madura itu mengatakan, Di sisi lain, pengunduran dirinya juga telah disepakati bersama dengan pasangan calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo.

Menurut Mahfud, nilai independensi selama proses pemilihan yang berlangsung pada 14 Februari dan proses setelahnya sangat penting.

Para partai pendukung dan TPN, kata Mahfud,  mendukung sepenuhnya keputusan itu. “Hal ini dianggap upaya mengembalikan marwah demokrasi yang dilaksanakan dengan proses yang benar dan jujur,” katanya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan