FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Sinyal bahwa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan berlangsung dua putaran kini semakin kuat. Pasalnya, hasil survei lembaga riset Roy Morgan dari Australia menunjukkan, tak ada satu pun pasangan capres-cawapres yang mampu meraih 50 persen.
Survei Roy Morgan menyebutkan Prabowo Subianto menjadi calon presiden (capres) dengan tingkat keterpilihan tertinggi dalam simulasi Pilpres 2024, yakni 43% pada Desember 2023.
Angka itu naik 13% sejak survei September 2023 yang digelar oleh lembaga tersebut. Tim riset menyebut, perolehan Prabowo di ambang kemenangan dalam pemilihan presiden putaran pertama.
Capaian Prabowo mengungguli dua kompetitornya, yakni Ganjar Pranowo sebesar 30% yang turun 8% dari survei sebelumnya. Ada juga Anies Baswedan yang sebesar 24%, turun 1% dari survei September 2023. Tim riset menyebut, keduanya masih bersaing untuk menempati posisi kedua.
"Namun hal tersebut mungkin tidak menghalangi kemenangan Prabowo pada pemungutan suara putaran pertama pada 14 Februari 2024," tulis tim riset yang dipublikasikan di laman Roy Morgan, Kamis (1/2/2024).
Sementara itu masih ada 3% responden yang belum memutuskan untuk memilih.
Berdasarkan analisis tim riset, pemilihan calon wakil presiden (cawapres) lalu memiliki dampak yang jelas terhadap pemilu saat ini. Dukungan terhadap Prabowo melonjak tajam setelah kandidat tersebut memilih Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Surakarta sekaligus putra sulung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Terpilihnya Gibran oleh Prabowo telah melemahkan dukungan terhadap kandidat PDIP Ganjar dan juga mengurangi jumlah masyarakat Indonesia yang tidak dapat memutuskan di antara ketiga kandidat (capres) tersebut," urai tim.