Akademisi di Enam Kampus Sudah Beri Peringatan untuk Jokowi, Berpotensi Makin Meluas

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Gelombang gerakan akademisi di perguruan tinggi makin meluas. Mereka melayangkan kritik pada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Mulai 31 Januari 2024, hingga 3 Februari pagi, sivitas akademika di enam kampus telah menyampaikan sikapnya.

Gerakan itu dimulai oleh sivitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 31 Januari 2024. Mereka menyangkan pemerintahan Presiden Jokowi.

Sebagai alumni UGM, sejumlah guru besar, dosen, dan mahasiswa UGM, menilai Jokowi telah keluar dari koridor demokrasi. Pernyataan itu dirangkum dalam Petisi Bulaksumur.

“"Presiden Jokowi semestinya selalu mengingat janjinya sebagai alumni Universitas Gadjah Mada. 'Bagi kami almamater kuberjanji setia. Kupenuhi dharma bhakti tuk Ibu Pertiwi. Di dalam persatuanmu jiwa seluruh bangsaku. Kujunjung kebudayaanmu kejayaan Nusantara’,” kata Guru Besar Fakultas Psikologi UGM, Koentjoro yang membacakan petisi.

Keesokan harinya, 1 Februari 2024, masih di Yogyakarta. Kampus Univeristas Islam Indonesia (UII) menyampaikan pernyataan serupa.

Pernyataan sikap itu dinamai “Indonesia Darurat Kenegaraan”. Dipimpin langsung Rektor UII, Prof Fathul Wahid.

Fathul Wahif mengungkapkan, pernuataan sikap itu sebagai respon perkembangan berbangsa dan bernegara Indonesia saat ini. Ia mengungkapkan pemerintahan Jokowi tanpa rasa malu menunjukkan praktik penyalah gunaan kekuasaan.

Kemudian pada 2 Februari 2024, sivitas akademika Universitas Mulawarman tirut melakukan pernyataan sikap. Mereka tergabung dalam Koalisi Dosen Universitas Mulawarman.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan