FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Prof Jamaluddin Jompa, mendorong agar tidak ada perpecahan dalam setiap perbedaan pilihan pada Pemilu 2024.
Hal itu sebagai bentuk respons atas adanya pernyataan sikap dari Forum Guru Besar Universitas Hasanuddin (Unhas) pada Pemerintahan Presiden Jokowi, kemarin.
"Maklumat itu kemarin, imbauan untuk internal Unhas, untuk menjaga hal-hal yang tidak kita inginkan," ujar Jamaluddin kepada awak media, Sabtu (3/2/2024).
Dijelaskan Jamaluddin, semua sangat normatif. Dalam perbedaan harus saling menjaga dan menghormati.
"Saling menghargai perbedaan pilihan itu sangat biasa. Tapi kemudian, walaupun kadang ada kebebasan dalam berakademik tapi tetap dalam bingkai yang bertanggungjawab," tekannya.
Jamaluddin bilang, sebagai orang nomor satu di Unhas, dia berharap kampusnya menjadi salah satu contoh kelompok masyarakat yang mendorong Pemilu damai.
"Kita sangat mengharapkan bahwa kampus menjadi salah satu contoh kelompok masyarakat yang kemudian mendorong Pemilu damai yang penuh kekeluargaan," ungkapnya.
"Tidak menyebarkan hal-hal berupa hoaks. Misalnya yang belum terverifikasi kebenarannya, individu yang dipotong, tendensi," sambung dia.
Jamaluddin berharap, kampus menjadi tempat yang menyajikan suasana sejuk dan tidak menyebarluaskan intervensi.
"Hal-hal seperti itu memang kita lihat. Kita berharap di kampus itu bisa menjadi menyejukkan suasana untuk mengklarifikasi, tidak ikut menyebarluaskan apalagi intervensi," tukasnya.