FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat media sosial yang juga seorang dokter, Tifauzia Tyassuma atau Dokter Tifa, memberikan reaksi atas banyaknya kampus yang mengkritisi Presiden Jokowi.
Seperti diketahui, sejauh ini telah ada sedikitnya 11 kampus dalam rentang waktu 31 Januari hingga 3 Februari yang mengkritisi Jokowi.
"Sejak sekarang. Universitas-universitas jadi lawanmu. Sebentar lagi Menteri-menterimu akan jadi lawanmu," ujar Dokter Tifa dalam keterangannya di aplikasi X @DokterTifa, dikutip Sabtu (3/2/2024).
Ahli Epidemiologi itu mengatakan, bukan hanya Menteri, tetapi juga orang-orang yang mendukung Presiden saat ini bakal menjadi lawan.
"Tak lama lagi orang-orang yg mendukungmu pun akan jadi lawanmu," ucapnya.
Blak-blakan, Dokter Tifa menyebut, Bantuan Sosial (Bansos) dan sembako yang terus disalurkan tidak mampu menjadi tameng.
"Bansos dan sembako tak mampu jadi tameng pelindungmu," Dokter Tifa menuturkan.
Melihat dinamika yang terjadi belakangan ini, kekuasaan Presiden Jokowi akan berhenti sebelum Mei 2024 mendatang.
"Kekuasaanmu tampaknya harus berhenti tanpa menunggu Mei," tandasnya.
Sebelumnya, gerakan protes akademisi di perguruan tinggi semakin meluas dengan kritik yang diarahkan kepada pemerintahan Presiden Jokowi.
Inisiatif ini telah mencapai enam kampus dalam rentang waktu 31 Januari hingga 3 Februari.
Pertama, pada 31 Januari 2024, sivitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) memulai gerakan ini dengan menyampaikan kritik melalui Petisi Bulaksumur.
Mereka, yang terdiri dari alumni, guru besar, dosen, dan mahasiswa, menilai bahwa Presiden Jokowi telah keluar dari koridor demokrasi.