FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Sore itu, Kamis (24/1/2024) sekitar pukul 15.45 Wita, penulis mengunjungi salah satu kawasan bersejarah di Kota Makassar yang terletak di tengah-tengah kota.
Kawasan bersejarah itu merupakan Makam Tujua di Karebosi Makassar, dikenal oleh masyarakat akan kesakralannya.
Makam tersebut terletak di tengah-tengah lapangan Karebosi, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar.
Kondisinya, tidak lagi seperti sebelum-sebelumnya. Terlihat dari hasil potret kamera penulis. Makam itu kini tak lagi dikelilingi pagar besi.
Jika sebelumnya, menurut kesaksian warga, tujuh makam itu dikelilingi pagar dan digembok, saat ini kondisinya jauh berbeda.
Sama seperti makam-makam bersejarah lainnya, makam Tujua ri Karebosi ini juga menjadi destinasi bagi warga yang ingin berziarah.
Syarifuddin Daeng Emba salah seorang warga yang ditemui di sekitar lokasi, menyebut terakhir kali dirinya melihat ada yang berziarah pada Minggu pekan sebelumnya.
"Sekitar lima orang, kurang paham juga dari mana. Tapi rata-rata dari daerah," kata Daeng Emba yang sedang menemani anaknya latihan sepakbola.
Konon kabarnya, warga yang datang berziarah itu masing-masing memiliki nazar.
Seperti jika disembuhkan dari penyakit, diterima kerja, hingga dipertemukan jodohnya.
Mereka datang ke makam tersebut hanya pada waktu malam hari. Sangat jarang yang datang pada siang hari.
"Tidak mau dilihat orang," sebutnya.
Mengingat, jika siang hari warga kota masih beraktivitas di sekitar makam tersebut yang tidak lain merupakan kawasan olahraga.
Meskipun cerita legendaris dari makam Tujua ri Karebosi ini banyak diketahui oleh beberapa lapisan masyarakat, namun daeng Emba bersaksi tidak sembarang orang yang bisa menceritakannya.
"Tidak sembarang yang bisa ceritakan ini sejarahnya," ucapnya dengan tatapan tajam dan nada serius.
Pria yang mengenakan kaos oblong dan peci hitam dengan celana cingkrang itu mengaku mengetahui ceritanya tapi takut untuk menceritakannya kepada orang lain.
Begitupun dengan rekannya yang juga sedang menemani buah hatinya latihan sepakbola, Faisal. Dia membenarkan perkataan Daeng Emba.
Saat ini, lapangan Karebosi sementara dalam proses revitalisasi. Sekelilingnya dipagari dengan seng berwarna merah. Orang-orang tak berkepentingan dilarang masuk.
Terkecuali di bagian panggung dan sekitarnya, masih tampak aktivitas warga pada sore hari. Seperti senam, lari, dan latihan sepakbola.
Sementara di makam Tujua tak ada lagi yang bisa masuk ke dalamnya. Kecuali pihak-pihak yang berkepentingan dalam hal ini pekerja proyek.
Sekadar informasi, berdasarkan catatan dan kesaksian sejumlah sejarawan, terdapat ketidaksamaan latar belakang waktu dan peristiwa di balik makam Tujua ri Karebosi ini.
Mitos-mitos yang tersebar terkait makam Tujua menimbulkan asumsi yang berbeda-beda. Bahkan kesaksian para warga setempat yang melihat langsung makam ini sedari kecil pun berbeda-beda antar satu dengan yang lain. (Muhsin/Fajar)