Dikatakan Ferdinand, tidak ada bedanya dengan swasta jika tidak ada perubahan di tubuh BUMN.
"Saya mendukung bahwa memang manajemen dari BUMN kita harus dirapikan, diperbaiki. Landasan berbisnisnya harus diperbaiki lebih kepada konsep kerakyatan," tukasnya.
Dengan begitu, kata dia, BUMN tidak lagi seperti saat ini, terlalu fokus kepada bisnis mencari keuntungan.
"Setelah untung, yang untung siapa, lebih banyak para manajemennya. Dapat bonuslah, rakyat dapat apa dari keberadaan BUMN itu, hampir tidak ada," ungkapnya.
Sebelumnya, Erick Thohir, berbicara tentang dugaan tim sukses AMIN yang menyatakan niat mengubah BUMN menjadi koperasi.
Menurut Erick, usulan tersebut dianggap setara dengan menciptakan pengangguran baru sebanyak 1,6 juta orang, yang merupakan pegawai BUMN.
Erick Thohir menilai bahwa selama puluhan tahun, para karyawan BUMN telah membuktikan diri sebagai agen perubahan dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Mereka, kata Erick, berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5 persen. (Muhsin/fajar)