Soroti Closing Statement Ganjar Pranowo di Debat Pamungkas, Ferdinand Hutahaean Sentil Konsistensi Jokowi

  • Bagikan
Ferdinand Hutahaean (Foto: JPNN.com/GenPI.co)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDIP, Ferdinand Hutahaean, memberikan tanggapan terkait pernyataan penutup Ganjar Pranowo pada debat pamungkas kemarin.

Ganjar, pada akhir debat, menyerukan kepada rakyat Indonesia untuk tidak memilih calon pemimpin yang memiliki potongan diktator, melanggar HAM, dan sebagainya.

Ferdinand menyebut, pernyataan Ganjar Pranowo tersebut mengulang apa yang pernah disampaikan oleh Jokowi pada debat pilpres tahun 2019 dan 2014.

"Saya pikir bahwa memang pernyataan itu mengulang pernyataan yang disampaikan oleh Pak Jokowi ketika pilpres 2019 dan juga 2014, itu kan berulang," ujar Ferdinand kepada fajar.co.id, Senin (5/2/2024).

Dikatakan Ferdinand, pernyataan tersebut sampai saat ini masih berlaku karena tidak ada penyelesaian.

"Tentu pesan itu masih berlaku sampai saat ini, karena hingga saat ini juga tidak ada penyelesaian kasus pelanggaran HAM terhadap terduga pelaku yaitu Prabowo Subianto dan orang-orangnyalah," sebutnya.

Meskipun, kata Ferdinand, sebagian orang-orang Prabowo pada saat itu telah diproses hukum. Namun, secara konkret kasus itu masih abu-abu.

"Untuk Prabowo sendiri kan tidak ada proses hukum yang konkret sekarang. Menyelesaikan masalah ini, apakah Prabowo terlibat sebagai pelaku atau tidak, terencana atau tidak," tukasnya.

Diungkapkan Ferdinand, dari kedinasan militer, Prabowo telah diberhentikan waktu itu.

"Dari kedinasan militer kan diberhentikan, artinya ada indikasi bahwa memang beliau terlibat dan dari banyak pengakuan-pengakuan yang muncul," bebernya.

"Nah ini kan tidak terselesaikan, maka menurut saya apa yang disampaikan oleh Ganjar Pranowo kemarin itu pada saat debat pamungkas, mengutip dan mengulang kembali pesan yang disampaikan oleh Jokowi," lanjutnya.

Ferdinand bilang, yang merasa mendukung Presiden Jokowi, mestinya juga memegang kata-kata tersebut.

"Yang merasa pendukung Jokowi harusnya memegang kata-kata itu, bahwa jangan memilih pemimpin yang terlibat dalam pelanggaran HAM, melakukan kejahatan kemanusiaan dan lain sebagainya," tandasnya.

Ditegaskan kembali Ferdinand, pesan tersebut hingga saat ini masih berlaku dan tidak terbantahkan.

"Pesan itu masih berlaku hingga pada saat ini. Jokower yang merasa semua itu tidak berlaku lagi, memang mungkin mereka jadi sama saja perilakunya dengan Jokowi, tidak konsisten," kuncinya. (Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan